Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebut Pengerjaan, Pertamina Tegaskan Proyek Kilang Tetap Jalan di Tengah Pandemi

Kebut Pengerjaan, Pertamina Tegaskan Proyek Kilang Tetap Jalan di Tengah Pandemi Kredit Foto: Itimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa pembangunan kilang Pertamina di tengah wabah Covid-19 ini tetap terus berjalan. Mengingat, proyek kilang dengan investasi besar ini harus berdampak pada masyarakat. Tuntutan ini menjadi perhatian pemerintah dan Pertamina sebagai pelaksana proyek RDMP/GRR.

Direktur Megaproyek & Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang, menyatakan, pembangunan kilang Pertamina yang dikenal dengan megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis yang memberikan manfaat besar, baik bagi masyarakat sekitar maupun secara nasional.

Baca Juga: Pertamina Butuh Figur Pemimpin yang Mumpuni

"Pembangunan kilang merupakan proyek dengan investasi yang besar. Namun, untuk menjamin keberlanjutan dan kepastian investasi, Pertamina melakukan kerja sama dengan investor-investor global. Contohnya, kerja sama dengan CPC pada RDMP Balongan Phase 3," ujar Ignatius dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Ignatius Tallulembang menegaskan, kendati mahal, pembangunan kilang Pertamina memberikan multiplier effect bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional.

Dengan total investasi sekitar US$48 miliar, RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130 ribu orang saat konstruksi dan sekitar 10 ribu orang saat operasi. Hasil studi menunjukkan bahwa multiplier effect bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat sehingga membuka jutaan pekerjaan di berbagai sektor.

"Di saat pandemi, RDMP dan GRR memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat. Karena itulah, Pertamina tetap menuntaskan pengerjaan kilang dengan penerapan protokol kesehatan dan mengedepankan teknologi digital," imbuhnya.

Menurut Ignatius Tallulembang, RDMP dan GRR juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas produk BBM yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan regulasi dan standar internasional sehingga ke depan akan terwujud ekosistem lingkungan Indonesia yang lebih sehat.

"Dengan RDMP dan GRR, kita tidak akan lagi tergantung dengan impor BBM bahkan akan menjadi eksportir BBM terutama solar dan avtur yang diprediksi stoknya lebih besar," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: