Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Global Menuju Resesi Terburuk sejak Perang Dunia II

Ekonomi Global Menuju Resesi Terburuk sejak Perang Dunia II Kredit Foto: Reuters/Johannes Christo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Dunia (World Bank) memprediksi perekonomian global akan menyusut 5,2% di tahun ini.Hal itu terungkap dalam laporan Global Economic Prospect edisi Juni 2020.

Wakil Presiden Kelompok Bank Dunia, Ceyla Pazarbasioglu, mengungkapkan, guncangan cepat dan masif dari pandemi virus corona (Covid-19) telah menjerumuskan ekonomi global ke dalam kontraksi yang parah.

Baca Juga: Bank Dunia: Ekonomi Global Sudah Alami Resesi Dalam

"Kondisi ini akan menuju resesi terdalam sejak perang dunia kedua dengan sebagian kecil ekonomi mengalami penurunan dalam output per kapita sejak 1870," kata Ceyla pada Senin (8/6/2020).

Dalam laporan tersebut juga terungkap bahwa pertumbuhan ekonomi di negara maju diperkirakan akan turun 7% pada tahun ini. Penurunan ini diakibatkan permintaan, penawaran, perdagangan, dan keuangan dalam negeri sangat terganggu akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, pertumbuhan negara berkembang diperkirakan juga akan menyusut 2,5% tahun ini. "Pendapatan per kapita di sebagian besar negara berkembang diperkirakan menyusut tahun ini sehingga membawa jutaan orang kembali ke kemiskinan," tegasnya.

Dalam Global Economic Prospect Juni 2020, pertumbuhan Amerika Serikat diperkirakan berkontraksi sebesar 6,1% pada 2020 atau turun 7,9 poin dari proyeksi sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan konsekuensi parah dari pandemi di paruh pertama tahun ini.

Untuk pertumbuhan wilayah Euro diproyeksikan akan berkontraksi 9,1% pada 2020 atau turun 10,1 poin dari proyeksi sebelumnya. Semua anggota utama negara mengalami resesi sebelum bertahap pemulihan yang akan berlangsung di akhir tahun.

Pertumbuhan diperkirakan akan meningkat menjadi 4,5% pada tahun 2021 yang didorong  pudarnya pandemi yang akan berefek pada kebijakan fiskal akomodatif dan kebijakan moneter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: