Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesawat Militer AS Masuk Radar, China Buru-buru Kirim Jet Tempur Su-30 ke Langit Taiwan

Pesawat Militer AS Masuk Radar, China Buru-buru Kirim Jet Tempur Su-30 ke Langit Taiwan Kredit Foto: Wikimedia Commons
Warta Ekonomi, Taipei -

Militer Taipei mengatakan beberapa pesawat jet tempur Su-30 China menyerbu wilayah udara atau langit Taiwan secara singkat pada Selasa. Serbuan kilat itu terjadi sesaat setelah pesawat militer C-40 Amerika Serikat (AS) juga masuk wilayah udara pulau tersebut.

Versi media Beijing, The Global Times, jet-jet tempur Su-30 tidak masuk wilayah udara, melainkan hanya mendekati wilayah udara Taiwan. Manuver militer Beijing ini terjadi tak lama setelah Taipei mengumumkan rencana latihan militer live-fire "Han Kuang" yang akan digelar bulan depan. Latihan tembak langsung yang mencakup simulasi komputer itu merupakan latihan tahunan terbesar pulau tersebut.

Baca Juga: Makin Mantap, Jet Tempur Proyek Patungan Korsel-Indonesia Siap Pakai Mesin GE Aviation

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya menyiarkan peringatan dan mengambil respons aktif untuk mengusir beberapa jet tempur Su-30 China ke barat daya pulau itu. Menurut kementerian itu, pesawat angkut miliiter AS, C-40, diberi izin masuk wilayah udara Taiwan. Namun, pesawat itu memilih untuk tidak mendarat.

"Militer sepenuhnya memantau kondisi laut dan udara di sekitar Selat Taiwan dan mengambil langkah-langkah responsif aktif untuk mempertahankan keamanan wilayah kami," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Rabu (10/6/2020).

China telah meningkatkan penerbangan tempur dan penyeberangan kapal perang di dekat Taiwan atau melalui Selat Taiwan sejak Tsai Ing-wen pertama kali dipilih sebagai presiden pulau itu pada tahun 2016. Pemimpin perempuan itu menolak untuk mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China".

Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu. Tsai mengecam Beijing dengan menyebut manuver militernya tidak berarti dan tidak perlu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: