Ketika Israel-India Adem Ayem Perangi Pandemi Virus Corona Bersama

Warta Ekonomi, New Delhi -

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas perluasan kerja sama bilateral dalam teknologi kesehatan, pertahanan, dan teknologi informasi. Keduanya membahas bidang potensial di mana India dan Israel dapat memperluas kerja sama dalam konteks pandemi Covid-19.

Selama percakapan telepon itu, kedua pemimpin sepakat bahwa setelah pandemi Covid-19 ini dunia akan menciptakan jalan lebih lanjut untuk kemitraan yang saling menguntungkan di banyak bidang. Termasuk penelitian dan pengembangan vaksin, terapi dan diagnostik.  

Baca Juga: Kalau Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel Terjadi, Makam Nabi Ibrahim Bakal...

Kedua negara juga sepakat mempertahankan pertukaran yang sedang berlangsung antara tim ahli dari kedua negara.

"Dan juga menyetujui bahwa buah dari kolaborasi ini demi kepentingan kemanusiaan yang lebih luas," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri India, dilansir dari Hindustan Times, Kamis (11/6/2020).  

Lebih lanjut, disebutkan bahwa secara khusus kedua pemimpin negara itu menilai cakupan yang luar biasa untuk memperluas kolaborasi India-Israel yang sudah kuat di berbagai bidang seperti teknologi kesehatan, inovasi pertanian, kerjasama pertahanan, dan teknologi informasi.  

Modi dalam kesempatan itu mengatakan kemitraan bilateral akan terus berkembang di bawah kepemimpinannya. Kedua pemimpin sepakat untuk tetap berhubungan untuk berbagi penilaian dan berkonsultasi satu sama lain tentang peluang dan tantangan yang muncul dalam skenario global yang berubah.  

Selain itu Modi juga melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen untuk membahas pandemi Covid-19. Mereka sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang berkelanjutan untuk saling membantu ekspatriat dan memfasilitasi evakuasi mereka. 

Modi menyampaikan, India berkomitmen memperkuat hubungannya dengan Kamboja, anggota penting ASEAN. Kedua pemimpin itu meninjau kemitraan pembangunan bilateral, termasuk program pengembangan kapasitas dan proyek berdampak cepat di bawah kerangka Kerja Sama Mekong-Ganga.