Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bea Cukai Turut Bahas Pengaktifan Pelabuhan Malahayati untuk Ekspor-Impor

Bea Cukai Turut Bahas Pengaktifan Pelabuhan Malahayati untuk Ekspor-Impor Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Rafly Kande, Anggota Komisi VI DPR; Sam Arifin W, General Manager Pelindo I Malahayati; dan Safuadi, Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh menjadi salah tiga promotor penggerak kemajuan perekonomian Aceh dalam Rapat Koordinasi dalam Upaya Peningkatan Ekspor Impor Aceh Melalui Pelabuhan Malahayati, Senin (8/6/2020), di Aula Cut Nyak Dien, Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh. 

Safuadi menyampaikan bahwa untuk mengembangkan perekonomian Aceh ialah dengan jalan menyinergikan langkah antarpengusaha, pemerintah, dan perbankan. Cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan menggunakan Sukuk Wakaf, lalu berkoordinasi dengan perbankan dan Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) untuk mengumpulkan sumber pendanaan bagi keperluan biaya layanan pemuatan barang atau transportasi barang yang akan diekspor. 

"Pelindo I Malahayati sebagai penyelenggara transportasi via laut diharapkan memberikan effort yang maksimal dalam hal schedule update bersandar dan berangkatnya kapal yang mengangkut kontainer berisi barang ekspor dan impor. Hal ini dinilai menjadi pemicu kecepatan arus transportasi barang di Aceh sehingga perekonomian Aceh berkembang dengan baik," ungkap Safuadi.

Baca Juga: Bea Cukai Yogyakarta Terima Pengajuan TPS Online PT AP Logistics

Rafly Kande mengungkapkan bahwa Aceh membutuhkan sinergi yang telah dijelaskan oleh Safuadi. Dia menyetujui penjelasan yang dipaparkan oleh Safuadi. Aceh juga bisa memanfaatkan sisa dana bantuan yang tiap tahun dikembalikan ke kas negara.

Sisa dana tersebut bisa digunakan untuk membiayai pengusaha UMKM agar bisa meningkatkan jumlah produksi mereka sehingga dapat meningkatkan jumlah ekspor untuk perkembangan perekonomian Aceh menjadi semakin hebat.

Sam Arifin W mengatakan bahwa anggota DPR RI tersebut sebelumnya telah mengadakan pertemuan dengan mitra kerja komisi VI DPR RI dan PT Pelindo I Malahayati pada 4 Juni 2020 lalu untuk mengajak PT Pelindo I Malahayati bersinergi dalam penguatan industri di Aceh serta melakukan inventarisasi beragam persoalan untuk mendapat evaluasi bagi BUMN yang kemudian pemanfaatannya dirasakan oleh rakyat.

"Lahan di Pelabuhan Malahayati terbatas dan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong sangat berpotensi. Rencananya, KIA Ladong akan dijadikan kawasan pergudangan oleh pengusaha-pengusaha Aceh sebagai tempat penyimpanan produk sebelum diekspor dari pada harus membawanya ke Medan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: