Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdinand: Keputusan Erick Pertahankan Nicke Jadi Bos Pertamina Tepat

Ferdinand: Keputusan Erick Pertahankan Nicke Jadi Bos Pertamina Tepat Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktut Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean menilai keputusan tepat untuk tetap menjadikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina.

Diketahui, hari ini, Jumat (12/6), Kementerian BUMN mewakili Pemerintah memutuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk mempertahankan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina. Selain menetapkan Nicke tetap sebagai Ditektur Utama, Kementerian BUMN juga merombak struktur management dan mengurangi jumlah jajaran direksi Pertamina.

"Langkah ini adalah langkah tepat dan cerdas yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya Kementerian BUMN, dalam mempertahankan Nicke Widyawati dalam memimpin Pertamina," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Ferdinand Demokrat Sebut Anies Kocak: Saya Gak Pernah Lihat Gubernur Ini Turun...

Baca Juga: Jumlah Direksi Menyusut 6, Begini Arah Bisnis Pertamina di Masa Depan

Sementara itu, Nicke Widyawati yang memimpin Pertamina sejak Agustus 2018 memang layak diacungi jempol, karena kepemimpinannya telah membawa transformasi dan perubahan-perubahan di BUMN raksasa Pertamina.

"Selain kinerja yang bagus, terbukti bahwa Pertamina naik peringkat dalam Top 500 Fortune Global dimana tahun 2018 berada pada urutan 253 naik 78 peringkat di tahun 2019 menjadi berada diurutan 175. Loncatan prestasi yang membanggakan bangsa tentunya dan harus diaperiasi." katanya lagi.

Selain prestasi tersebut, Pertamina juga mencatatkan setoran tertinggi ke Pemerintah dalam sejarah pada tahun buku 2018 sebesar Rp120 triliun, dan tahun 2019 Pertamina tetap membukukan laba usaha yang tidak kecil. Meski berapa angka pastinya kita masih harus menunggu laporan keuangan Pertamina secara resmi. Selain beberapa capaian prestasi 2019 seperti berhasil melakukan survei seismik 23 ribu KM lebih yang diharapkan akan menemukan cadangan minyak baru. Pertamina juga mampu menurunkan nilai impor Crude sejumlah 35 persen atau senilai Rp109 trilliun, katanya.

Sejak 2019 Pertamina juga tercatat stop impor solar dan avtur, kita swasembada diproduk ini. Selain itu terus melaksanakan proyek RDMP untuk peningkatan kapasitas dan kualitas kilang minyak, Pertamina juga terus membangun infrastruktur seperti peningkatan kapasitas storage untuk cadangan minyak. Dan satu hal prestasi membanggakan adalah export perdana Smooth Fluid 05 (SF 05) sebanyak 4 Ribu Barel ke Aljajair.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: