Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penumpang KRL Dilarang Bicara, Dokter Reisa: Covid-19 Menular Lewat Droplet

Penumpang KRL Dilarang Bicara, Dokter Reisa: Covid-19 Menular Lewat Droplet Kredit Foto: Antara/Muhamad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menerjunkan para petugas pengamanan di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) guna memastikan penumpang KRL jaga jarak. Selain itu, KCI juga melarang penumpang berbicara satu sama lain di dalam kereta.

"Larangan berbicara ini kita akan selalu sampaikan melalui announcer. Ada Walka atau petugas keamanan di KRL yang mengingatkan para penumpang," ujar VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, belum lama ini.

Baca Juga: Penumpang KRL Anjlok 80% Sebabkan Merugi, KCI: Kami Harap Pemerintah....

Menurut Anne, Walka akan selalu memantau para penumpang di dalam kereta untuk memastikan diterapkannya protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik atau physical distancing.

Dia berharap, aturan tersebut dapat ditaati penumpang KRL. "Ini masa pandemi, kita berharap aturan ini bisa dilakukan tanpa harus ditegur karena ini terkait keselamatan nyawa," jelasnya.

Penumpang selain dilarang berbicara sesama antar penumpang, juga dilarang berbicara via smartphone. Hal ini untuk mencegah droplet menyebar akibat bicara. Seperti diketahui, virus corona menyabar melalui droplet orang yang sakit.

Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.

Virus corona ditularkan melalui droplet atau percikan air liur. Dokter Reisa menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik seperti KRL.

"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi publik," jelasnya.

Jika terpaksa menggunakan transportasi umum, Dokter Reisa juga mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh oleh orang banyak.

"Kalau terpaksa, harus langsung cuci tangan. Apabila tidak memungkinkan menggunakan air dan sabun, dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70%," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: