Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akibat Longgarkan Lockdown, Negara-negara Ini Terbukti Punya Kenaikan Kasus Virus Corona

Akibat Longgarkan Lockdown, Negara-negara Ini Terbukti Punya Kenaikan Kasus Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Beijing -

China, Korea Selatan (Korsel), dan Mesir melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 usai pembatasan bisnis dan perjalanan dilonggarkan. Infeksi juga meningkat di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) ketika Presiden Donald Trump mulai mendorong dibukanya kembali bisnis meski ada peringatan oleh para ahli kesehatan.

Komisi Kesehatan China mencatat 57 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam hingga Sabtu (13/6/2020) tengah malam. Angka ini tercatat tertinggi sejak pertengahan April dan termasuk 36 kasus di ibu kota Beijing yang berpenduduk 20 juta orang.

Baca Juga: China Kini Takut Gelombang Kedua Virus Corona Muncul di Negerinya

Laporan resmi dari China News Service mengutip badan pengontrol penyakit kota mengatakan, kasus-kasus di Beijing terkait dengan pasar makanan grosir terbesar di kota. Sebanyak 27 orang yang positif Covid-19 bekerja di sana dan sembilan memiliki paparan langsung atau tidak langsung untuk itu.

Pasar Xinfadi ditutup setelah 50 orang dinyatakan positif virus dalam kasus pertama yang dikonfirmasi ibu kota China dalam 50 hari. China, sebagai tempat pandemi dimulai pada Desember, beserta juga negara-negara lain termasuk Korsel, Italia, dan Spanyol telah melihat jumlah infeksi baru menurun. Brasil, India, AS dan negara-negara lain mengalami peningkatan yang besar.

China menanggapi wabah dengan kontrol anti-penyakit paling intensif di dunia dengan mengisolasi kota-kota dengan sekitar 60 juta orang. Keputusan itu mematikan sebagian besar ekonominya dalam langkah-langkah yang kemudian ditiru oleh beberapa pemerintah lain.

China kembali menutup 11 komunitas perumahan dekat pasar Xinfadi demi mengekang penyebaran kasus. Kasus-kasus terbaru di China meningkatkan jumlah kasus di daratan menjadi 83.132, dengan 4.634 kematian, menurut Komisi Kesehatan China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: