Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amsyong! Corona Buat Pendapatan Trisula Textile Ambles Puluhan Miliar

Amsyong! Corona Buat Pendapatan Trisula Textile Ambles Puluhan Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menyatakan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bisnis perusahaan. Sehingga, pada tahun ini perseroan memperkirakan pendapatan dan laba bersih akan terperosok sekitar 30% dibandingkan tahun lalu. 

 

Alhasil, sepanjang tahun ini pendapatan perseroan kira-kira hanya akan sebesar Rp692,89 miliar dari Rp714,32 miliar di 2019. Sedangkan laba bersih akan menjadi senilai Rp14,92 miliar dari Rp21,32 miliar di tahun sebelumnya.

 

“Target 2020 tentu tidak sebagus 2019 krn kondisi berbeda, mulai dari Maret sampai dengan skrg saat PSBB, tidak secepat yang diharapkan jadi penjualan itu sendiri proyeksikan akan terjadi penurunan penjualan sekitar 30% dibandingkan tahun lalu sehingga ini akan berdmapak pada proyeksi pendapatan laba bersih di 2020. Namun saya pikir korndisi ini yidak hanya dialami kita saja, tapi dialami  lainnya,” kata Direktur BELL, R Nurwulan K, di Jakarta, Senin (15/6/2020). 

 

Baca Juga: Perusahaan Garmen Ini Kasih Jatah ke Pemegang Saham Senilai Miliaran Rupiah

 

Pasalnya, Ia menyebutkan bahwa meski operasional pabrik tetap berjalan namun tingkat utilisasi pabrik perseroan telah mengalami penurunan hihngga mencapai sekitar 40-45% . “Produksi yang berjalan saat ini tapi kita berusaha mencari value added dari kita mengubah dari produksi, dengan produksi kain sehat yang dibutuhkan masyarakat punya tambahan value sehingga bisa meningkatkan utilisasi,” terangnya. 

 

Dalam kesempatan yang Direktur Utama Trisula Textile Industrie, Karsongno Wongso Djaja menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan inovasi terhadap tren new normal. Salah satunya adalah mengembangkan kain yang bisa menjawab kebutuhan konsumen di era new normal ini yang lebih peduli terhadap kesehatan, namun tetap ingin tampil dengan baik, yaitu Kain Sehat yang dilengkapi dengan proses dan finishing khusus. 

 

“Pandemi Covid-19 yang tengah bergejolak saat ini tentu menjadi tantangan bagi kita semua termasuk kami di industri tekstil. Mulai dari operasional Perseroan, rantai pasokan hingga penjualan, serta kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan dunia. Saat ini kami harus berhati-hati dalam mengkaji target dan rencana bisnis untuk tahun 2020, di mana salah satunya ialah dengan melakukan continuous improvement dan diversifikasi produk dengan meluncurkan variasi produk Kain Sehat,” ucapnya.

 

Salah satu aplikasi Kain Sehat di masa new normal ini adalah dengan membuatnya jadi produk perlindungan tambahan, yaitu foldable jacket (jaket lipat) yang fleksibel untuk kebutuhan beraktivitas sehari-hari. Foldable jacket ini terbuat dari kain sehat yang memiliki feature antimicrobial, water repellent, breathable, serta perawatan yang mudah. Selain itu, Kain Sehat ini juga menggunakan kain yang telah tersertifikasi Standard 100 dari OEKO-TEX dan telah melalui test AATCC 42 dan AATCC 127 sehingga nyaman digunakan. 

 

Selain mengembangkan produk Kain Sehat untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang peduli terhadap kesehatan, BELL juga telah melakukan diversifikasi produk. Bekerja sama dengan perusahaan garment di Trisula Group, BELL memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker non medis dan baju hazmat sejak April lalu. 

 

Baca Juga: Trisula Akui Terpapar Dampak Covid-19

 

Asal tahu saja, produk baju hazmat dan masker non medis yang di produksi BELL ini dibuat menggunakan bahan kain woven polyester yang sudah tersertifikasi Standard 100 dari OEKO-TEX dilengkapi dengan antimicrobial berlabel “silverplus protection” yang sudah tersertifikasi Bluesign Approved dan OEKO-TEX, serta water repellent dengan label “bionic finish eco” yang sudah tersertifikasi Bluesign Approved.

 

“Strategi lainnya untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut ialah BELL terus melakukan peremajaan mesin. Kami terus melakukan continuous improvement melalui revitalisasi mesin dengan teknologi baru, serta mengoptimalkan kegiatan operasional untuk menjaga keberlangsungan Perseroan,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: