Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Masih Butuh Banyak Tenaga Ahli Digital, Kemenkominfo Buka Beasiswa

RI Masih Butuh Banyak Tenaga Ahli Digital, Kemenkominfo Buka Beasiswa Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.

Oleh karena itu, Johnny menyatakan Kemenkominfo berupaya membekali tenaga kerja di Indonesia dengan Program Stimulus Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020.

Online Academy DTS 2020 telah membuka seleksi angkatan 1 dan 2. Program OA Angkatan 1 yang saat ini tengah berlangsung diikuti oleh 20.483 peserta. Tema-tema yang ditawarkan adalah OpenStack Administrator, Containers, Kubernetes, OpenShift; IT Essentials, Cisco Certified Network Analysis (CCNA), Network Engineer; CCNA Cyber Operations Specialist; Python; Programming Hypertext Markup Language (HTML), JavaScript, Digital Entrepreneurship, dan Digital Marketing.

Baca Juga: Lenovo Luncurkan Yoga Slim 7, Ringan Dibawa Kemana-mana

"Untuk OA angkatan 2, Kemenkominfo menerima sekitar 20.500 pendaftar dan sebanyak 13.172 lolos pendaftaran. Jumlah ini belum termasuk pendaftar tema Digital Entrepeneurship yang masih dibuka hingga 25 Juni 2020," tutur Johnny dalam Pembukaan OA Angkatan 2 DTS 2020 secara virtual dari Jakarta, Senin (15/06/2020).

Dalam angkatan 2 OA DTS 2020, terdapat tema antara lain Android Developer, iOS Developer, Augmented Reality, Associate Cloud Engineer, Digital Skills, Programming HTML, JavaScript, dan Digital Entrepreneurship.

"Tahun 2019, Kemenkominfo memperbesar kesempatan dengan memberikan kepada 25.000 peserta dengan 22 tema pelatihan. Program ini ditujukan untuk memfasilitasi para peserta melakukan upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki dan reskilling atau pelatihan kecakapan baru," paparnya.

Laporan World Bank tahun 2016 mencatat bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja semiterampil dan terampil sebesar 9 juta orang dalam 15 tahun.

"Artinya, rata-rata kita harus menghasilkan talenta digital sejumlah 600.000 orang setiap tahun," pungkas Johnny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: