BPDPKS Garap Milenial Lawan Kampanye Negatif Sawit

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kampanye negatif terhadap industri sawit nasional sebagai agenda mendesak yang harus diatasi. Kampanye hitam tersebut kerap menuduh sawit sebagai industri tak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan.

Hal itu dikatakan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrahman saat membuka webinar Sawit Goes To Campus dengan tema Sosialisasi Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2020 yang digelar secara online oleh BPDPKS bekerja sama dengan Warta Ekonomi, Selasa (16/6/2020).

"Kita tahu bahwa pada akhir-akhir ini cukup gencar kampanye negatif terhadap sawit yang menyatakan sawit itu tidak sehat kalau digunakan sebagai bahan baku makanan. Selain itu sawit menyebabkan kebakaran hutan. Ini sebenarnya tidak benar," kata Eddy.

Baca Juga: Bukti Sawit Tangguh di Tengah Pandemi: Belum Tercatat PHK!

Sawit, kata Eddy, merupakan komoditas strategis nasional bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Sawit juga memberikan peningkatan kesejahteraan bagi pekebun-pekebun sawit.

"Di sisi hilirnya sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku mulai bahan baku makanan. Sawit juga dapat digunkaan sebagai bahan komestik," tambahnya.

Eddy menambahkan bahwa webinar Sawit Goes To Campus ini merupakan salah satu bagian dari program BPDPKS dalam rangka sosialisasi lomba riset tingkat mahasiwa tahun 2020 yang diadakan setiap dua tahun sekali.

BPDPKS, sambungnya, memiliki tugas utama untuk menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana dalam rangka program kelapa sawit yang berkelanjutan. Salah satu program utamanya memberikan dukungan untuk program-pogram riset dan pengembangan.

"Kami mengundang seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia untuk bisa mengikuti webinar sawit ini. Dengan tujuan menyosialisasikan kampanye positif tentang kelapa sawit untuk generasi milenial di tingkat mahasiwa. Kita harapkan mahasiwa akan mendapatkan suatu informasi positif tentang sawit," pungkasnya.