Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RUU HIP Ibarat Kuda Troya, PKS Bawa-bawa Komunisme

RUU HIP Ibarat Kuda Troya, PKS Bawa-bawa Komunisme Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ibarat kuda troya. Aboe Bakar pun menyinggung soal ada pihak yang ingin mengganti Pancasila.

"Melihat ya bahwa sesungguhnya seolah-olah masalah ini kayak kuda troya. Siapa yang dalam sejarah ini di Indonesia terbukti mengganti Pancasila. Siapa tanya saja sejarah kita mencatat Pancasila itu mau diganti dengan Komunisme oleh PKI jelas sejarah mencatat itu semuanya," kata Aboe Bakar dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa (16/6/2020).

Aboe Bakar menganggap bahwa menguatkan Pancasila sudah menjadi salah satu unsur dalam undang-undang. Ia juga mengaku kagum dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga TNI yang begitu cepat mengambil sikap. Dia menegaskan memang perlu diambil langkah tegas terhadap Komunisme.

Baca Juga: MUI Beberkan Bahaya RUU HIP: Baiknya Diaborsi!

"Begitu sensitif masyarakat tinggi sekali dan TNI begitu cepat juga mengambil sikap. Ada luka sejarah yang dalam di bangsa ini. Sudahlah kita sudah berapa kali berbicara tema jangan lupakan sejarah mempertahankan Pancasila itu sudah menjadi salah satu sumber penting dalam undang-undang," ucapnya.

Pemerintah pun telah memutuskan melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menyampaikan penundaan pembahasan RUU HIP yang saat ini menjadi polemik di tengah masyarakat.

Namun, Mahfud mengingatkan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai pengusul RUU HIP juga harus lebih banyak berdiskusi dengan masyarakat.

Sementara itu, Politikus Gerindra, Fadli Zon menganggap, RUU HIP ini seharusnya dicabut. Secara pribadi, Ia menyampaikan RUU HIP tidak perlu menjadi pembahasan yang diprioritaskan sebab RUU ini justru mengkerdilkan Pancasila.

"Pada dasarnya kita ingin mengoreksi dan ingin RUU ini sebetulnya tidak perlu menjadi bagian yang harus diprioritaskan tapi kalau pendapat saya pribadi sebaiknya RUU ini dicabut tidak ada gunanya sama sekali ya ini harus ditolak dan menurut saya ini mengerdilkan Pancasila," ujar Fadli Zon. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: