Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gojek Xcelerate Latih 11 Startup Kembangkan Model Bisnis Sesuaikan Pandemi

Gojek Xcelerate Latih 11 Startup Kembangkan Model Bisnis Sesuaikan Pandemi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gojek melalui program akselerator startup-nya, Gojek Xcelerate angkatan keempat melatih 11 startup anak bangsa di bidang direct-to-consumer atau strategi di mana brand menjual langsung ke konsumen. Startup terpilih diberi pelatihan dalam kreativitas dan inovasi agar dapat menyesuaikan bisnis dengan cepat sesuai perilaku konsumen yang berubah selama pandemi.

Head of Groceries Gojek, Tarun Agarwal, memaparkan bahwa di tengah situasi yang dinamis ini, penerapan model bisnis direct-to-consumer menjadi efektif karena membantu startup berinteraksi langsung dengan pengguna yang kini lebih banyak menghabiskan waktu secara online. Startup juga dapat memperoleh data dan umpan balik dengan cepat sehingga dapat lebih menyesuaikan produk seiring perubahan di pasar.

Baca Juga: Lewat Gojek Kini Bisa Investasi Emas, Ini Caranya

Menurut Tarun, penerapan model bisnis direct-to-consumer terbukti membawa Gojek ke status decacorn sekaligus menjadikannya lebih resilience selama pandemi.

"Salah satunya saat Gojek turut mengembangkan layanan yang membantu konsumen berbelanja kebutuhan sehari-hari (groceries) melalui layanan GoMart dan GoShop sepanjang tahun 2020, transaksi belanja groceries di GoMart terus meningkat. Hingga bulan Mei, terjadi 5.5x peningkatan produk yang terjual di GoMart dibandingkan bulan Januari," ujar Tarun dalam video conference, Rabu (17/6/2020).

Pertama kali diluncurkan pada September 2019, Gojek Xcelerate membina 35 startup terbaik asal Indonesia dan Asia Pasifik melalui pelatihan bersama partner global lainnya, yaitu Digitaraya, McKinsey & Co, UBS Bank, dan Google Developers Launchpad. Angkatan pertama Gojek Xcelerate berfokus pada "Machine Learning" dan telah meluluskan 5 startup Tanah Air. Angkatan kedua "Women Founders" telah meluluskan 10 startup asal Asia Pasifik yang dipimpin oleh perempuan. Sementara, angkatan ketiga "Daily Consumer Innovation" juga telah meluluskan 9 startup Tanah Air.

Untuk meminimalisasi kegagalan startup dalam pengembangan produk dan layanan, peserta Gojek Xcelerate Batch 4 juga dilatih untuk menerapkan Teknik MVP (Minimum Viable Point). Teknik ini menentukan set fitur paling minimal dalam sebuah ekosistem teknologi sebelum startup meluncurkan produk atau layanan yang lebih lengkap (full-fledged). Manfaatnya, startup bisa mendapatkan umpan balik dari calon pengguna dalam waktu yang relatif singkat sehingga membantu meminimalisasi biaya pengembangan serta kemungkinan produk gagal dalam skala besar.

Startup juga mendapatkan pelatihan metode growth hacking dan impactful data science dari Gojek; dan pelatihan dari partner Gojek Xcelerate kelas dunia lainnya yaitu strategi pengembangan bisnis startup dari Google Founder’s Lab, prinsip valuasi dari bank UBS, dan sesi mentorship bersama konsultan manajemen McKinsey.

"Perubahan pola konsumsi dan perubahan struktur masyarakat tidak bisa kita hindari. Namun, kami yakin, dengan strategi yang tepat, kami mampu menghadapi krisis dengan inovasi yang lebih baik," ujar Managing Director Digitaraya, Nicole Yap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: