Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tol Senilai Rp13,4 T Ini Bakal Hubungkan ke Kawasan Wisata Danau Toba. Kapan Mulai Beroperasi?

Tol Senilai Rp13,4 T Ini Bakal Hubungkan ke Kawasan Wisata Danau Toba. Kapan Mulai Beroperasi? Kredit Foto: Hutama Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) saat ini sedang mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. Pembangunan proyek ini merupakan upaya pemerintah untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara.

Jalan tol sepanjang 143,5 km ini masih merupakan bagian dari pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan menjadi lanjutan dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) sepanjang 61,72 km.

Baca Juga: Titik Penyekatan Check Point di Ruas Tol Hutama Karya Resmi Ditiadakan

Sebelumnya, jalan tol MKTT yang dibangun oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (Jasa Marga) tersebut telah rampung dan beroperasi penuh pada tahun 2019 serta terhubung dengan Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Balmera).

Pembangunan jalan tol ini ditugaskan kepada Hutama Karya selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama 2 (dua) BUMN lainnya, yaitu Jasa Marga dan anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yaitu PT Waskita Toll Road (WTR). Ketiganya membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) khusus untuk pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat.

Hamawas menargetkan tol akan beroperasi penuh di tahun 2020 dengan masa konsesi selama 40 tahun dengan pembangunan membutuhkan biaya investasi sekitar Rp13,4 triliun, termasuk biaya konstruksi sebesar Rp9,6 triliun.

Direktur Utama Hamawas, Wikumurti, mengatakan bahwa jalan tol ini akan terdiri dari 6 (enam) seksi, yakni seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura (20,4 KM), seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 KM), seksi 3 Tebing Tinggi-Sarbelawan (30 KM), seksi 4 Sarbelawan-Pematang Siantar (28 KM), seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok (22,3 KM), dan seksi 6 Seribudolok-Parapat (16,7 KM), serta terdapat Junction Tebing Tinggi sepanjang (7,9 KM).

"Jalan yang akan dilengkapi dengan 7 (tujuh) buah Simpang Susun (SS) ini mendapatkan dukungan pembiayaan pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya," ujarnya, Rabu (17/6/2020).

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada seksi 5 dan 6. Hingga hari ini (17/6), progres kedua seksi tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan. Sementara itu, Hamawas mengerjakan konstruksi pada seksi 1-4.

Adapun progres konstruksi seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura telah mencapai 67%, seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung mencapai 36%, seksi 3 Tebing Tinggi-Sarbelawan mencapai 41%, dan seksi 4 Sarbelawan-Pematang Siantar mencapai 26%.

Setelah terhubung, jarak dari kota Medan menuju Danau Toba dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam. Tak hanya efisiensi waktu tempuh, hadirnya tol ini akan memperbanyak aksesibilitas ke destinasi wisata yang wajib  dikunjungi oleh para turis saat berlibur di Sumatra Utara sehingga mereka mempunyai banyak pilihan jalur transportasi mulai dari moda transportasi udara, laut, hingga darat.

"Lokasi tol yang strategis untuk angkutan logistik Pelabuhan Kuala Tanjung dan penghubung lokasi Wisata Danau Toba memberi peluang ketertarikan investor untuk pembiayaan investasi kerja sama bagi hasil serta pengembangan kawasan sekitar jalan tol," pungkas Wikumurti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: