Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teori Konspirasi Kiamat Suku Maya Sebut saat Ini Kita Hidup pada Tahun 2012 Bukan 2020

Teori Konspirasi Kiamat Suku Maya Sebut saat Ini Kita Hidup pada Tahun 2012 Bukan 2020 Kredit Foto: Unsplash/Marv Watson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masih ingat bagaimana masyarakat dunia percaya dengan kalender Maya yang meramalkan kiamat akan terjadi pada Desember 2012. Saat ini teori konspirasi baru muncul terkait hari kiamat. Bahkan akan terjadi dalam beberapa hari lagi, klaim teori itu.

Teori konspirasi kiamat kembali muncul melalui perhitungan kalender Julian. Di mana dalam kalender itu disebutkan jika saat ini kita hidup pada tahun 2012 bukan 2020.

Baca Juga: Ramalan Berlanjut, Pakar Teori Konspirasi Beberkan Umur Dunia di Kalender Maya Berakhir pada 21 Juni

Teori ini muncul ketika ada klaim jika teori kalender Maya yang sebelumnya telah dipalsukan. Teori ini menyatakan bahwa delapan tahun telah hilang selama transisi dari kalender Julian ke kalender Gregorian.

Dalam sebuah cuitan dari akun Twitter, seorang bernama Paolo Tagaloguin menjelaskan bagaimana kalender Julian menyampaikan secara teknis jika saat ini kita hidup pada tahun 2012.

"Mengikuti Kalender Julian, kita secara teknis pada tahun 2012. Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergeseran ke Kalender Gregorian adalah 11 hari. Selama 268 tahun menggunakan Kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari = 2.948 hari. 2.948 hari / 365 hari (per tahun) = 8 tahun," tulisnya. 

Untuk itu 21 Desember 2012 sama dengan 21 Juni 2020. Sehingga menurut perhitungan Tagaloguin, Bumi akan hancur pada 21 Juni 2020. Cuitan itu pun telah menyebar dan membuat para pembacanya dipenuhi rasa kepanikan. 

Banyak yang mulai percaya bahwa dunia akan benar-benar berakhir tahun ini mengingat peristiwa-peristiwa bencana seperti virus Corona, badai, gempa bumi, dan lainnya terjadi secara terus-menerus. 

Namun CEO Grup Astronomi Dubai, Hasan Al Hariri menganggap laporan kurang terpercaya ini sebagai kebohongan. Dia mengatakan teori soal dunia akan berakhir pada 21 Juni 2020 adalah sangat tidak ilmiah dan perhitungan juga tidak logis.

"Sains itu elegan dan indah tapi membutuhkan upaya untuk memahami. Ini adalah kesempatan emas untuk mendidik orang. Setiap orang dengan temperamen ilmiah, tidak harus seorang ilmuwan tidak dapat mendukung jenis pesan ini," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: