Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Kelompok John Kei: Dari Penagih Utang Hingga...

Mengenal Kelompok John Kei: Dari Penagih Utang Hingga... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Polisi melakukan penggerebekan terhadap kelompok John Kei di Perumahan Taman Titian Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu malam, 21 Juni 2020. Dari penggerebekan tersebut, lebih dari 20 orang diamankan.

Peristiwa penggerebekan kediaman kelompok Jhon Kei ini menyita perhatian publik. Bahkan, polisi sempat melayangkan tembakan ke udara sebagai tanda peringatan juga untuk mengamankan warga di sekitar agar tak mendekat ke lokasi. 

Seperti diketahui, Kelompok John Kei dikenal publik pada 2004. John Kei sendiri dikenal sebagai bos preman yang diduga juga terlibat dalam pembunuhan debt collector Basri Sangaji. Basri tewas dalam pembunuhan sadis pada Oktober 2004.

Baca Juga: Dor! Suara Tembakan Meletus di Green Lake City

Selain jasa penagih utang, kelompok John Kei juga bergerak di bidang jasa pengawalan lahan dan tempat. Sosoknya yang dikenal sebagai penguasa dunia kekerasan dan kriminal di Jakarta itu ditakuti banyak orang. Karena itu, dia pun mendapat julukan 'Godfather of Jakarta'.

John Refra Kei alias John Kei sendiri sempat menjalani hukuman penjara karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan terencana terhadap Bos Sanex Steel, yakni Tan Harry Tantono alias Ayung yang terbunuh dengan 23 tusukan pada Januari 2012. Gara-gara pembunuhan ini, John Kei dipenjara di Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Kemudian pada 26 Desember 2019, John Kei dibebaskan karena sudah menjalani dua per tiga masa tahanan dipotong remisi 3 tahun 30 hari dari vonis 16 tahun penjara yang diberikan Mahkamah Agung.

Dalam menagih utang klien, John Kei tak jarang melakukan kekerasan demi mendapatkan uang pesanan klien. Bahkan, Basri pun tewas akibat konflik yang terjadi di Diskotek Taman Sari pada Maret 2004.

Waktu itu, kelompok John Kei menyerang kelompok Basri yang bertugas menjaga diskotek tersebut. Akibatnya, belasan orang terluka dari kedua kubu dan dua anggota kelompok Basri tewas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: