Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambisi Luhut: 2024, RI Punya Industri Lithium Baterai

Ambisi Luhut: 2024, RI Punya Industri Lithium Baterai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan, selama puluhan tahun Indonesia hanya bisa mengekspor sebagian besar bahan mentah hasil pertambangan, tanpa adanya nilai tambah.

Karenanya, saat ini pemerintah akan mencoba melakukan berbagai upaya pertambahan nilai dari hasil-hasil barang tambang tersebut, seperti misalnya pada komoditas nikel ore.

"Sekarang kita coba lakukan dengan nikel ore ini, yang akan sampai pada lithium baterai," kata Luhut di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Baca Juga: Disebut-sebut 'Menteri Segala Urusan', Opung Luhut Makin Besar Kepala?

Luhut memastikan, Indonesia saat ini memiliki cadangan sekitar 40 persen dari lithium baterai di dunia, di mana kualitas lithium baterai itu merupakan kualitas kelas atas.

Apalagi, teknologi saat ini diyakininya sudah mampu untuk melakukan proses ekstraksi, dari tingkat rendah nickel ore menjadi kobalt. "Jadi kita punya 70 persen lebih bahan baku untuk lithium baterai itu," ujar Luhut.

Karenanya, Luhut menegaskan bahwa pada 2024 mendatang, pemerintah telah menargetkan untuk memiliki industri lithium baterai melalui serangkaian upaya pengembangan yang telah digarap sejak dini.

Langkah itu diajukan agar nantinya Indonesia bisa menjadi salah satu dari global supply chain, dalam hal penyediaan bahan baku dari kebutuhan pembuatan lithium baterai tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: