Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, Pakar Bilang Gak Titik Balik Covid-19 buat AS, yang Ada Malah Situasi...

Awas, Pakar Bilang Gak Titik Balik Covid-19 buat AS, yang Ada Malah Situasi... Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, Washington -

Sejumlah pakar mengatakan, ketika banyak negara mulai membuka kembali negara dan perbatasannya karena jumlah kasus Covid-19 terus menurun, Amerika Serikat (AS) justru sebaliknya. AS justru akan melihat situasi yang lebih serius dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Saya khawatir kita tidak akan melihat titik balik selama setahun," ucap Stanley Perlman, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa, seperti dilansir Xinhua.

Baca Juga: Kasus Corona di Amerika Lampaui 2,3 Juta, Ritel Apple Kena Imbasnya!

Kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara itu telah melampaui angka dua juta orang, dengan lebih dari 115 ribu kematian. Negara-negara bagian termasuk Texas, Florida dan California mencapai level tertinggi baru untuk kasus Covid-19 harian yang dikonfirmasi dalam dua minggu terakhir.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada pertengahan Juni memproyeksikan bahwa AS akan mencapai 124 ribu hingga 140 ribu kematian akibat Covid-19 pada 4 Juli dan bahwa lebih banyak kematian dapat diperkirakan terjadi di Arizona, Arkansas, Hawaii, Carolina Utara, Utah, dan Vermont pada bulan berikutnya versus bulan lalu.

Model Covid-19 yang berpengaruh, yang diproduksi oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington juga merevisi proyeksinya, memperkirakan hampir 170 ribu kematian akibat Covid-19 pada 1 Oktober.

Proyeksi itu menggambarkan gambaran suram tentang apa yang bisa terjadi ketika musim panas tiba, dengan kenaikan tajam dalam perkiraan kematian harian pada bulan September.

"Berdasarkan proyeksi IHME dan tingkat kematian Covid-19 saat ini sebesar 5,55 persen, kita akan melihat tambahan satu juta kasus yang dikonfirmasi di AS dalam tiga setengah bulan ke depan," ujar Zhang Zuofeng, seorang profesor epidemiologi dan rekan dekan untuk penelitian dengan sekolah kesehatan masyarakat di University of California, Los Angeles.

Zhang menghubungkan lonjakan infeksi Covid-19 baru dengan tiga faktor utama, yakni pertama demonstrasi di seluruh negeri untuk memprotes pembunuhan George Floyd, bisnis dibuka kembali di semua negara yang akan meningkatkan kemungkinan berkumpulnya orang dan infeksi, dan dimulainya kembali sekolah yang mungkin menjadi sarang untuk gelombang infeksi baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: