Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Si Paling Sengsara, Diserang Tanpa Ampun!

Rupiah Si Paling Sengsara, Diserang Tanpa Ampun! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serangan tanpa kenal ampun diarahkan mata uang gobal kepada rupiah. Alhasil, rupiah pun menjadi mata uang bulan-bulanan hingga terbuang ke atas level Rp14.200 per dolar AS. Dilansir dari RTI, pada awal-awal perdagangan spot, Selasa (23/06/2020), rupiah sudah ambruk ke level terdalam di angka Rp14.219 per dolar AS.

Hingga pukul 10.10 WIB, rupiah terkoreksi sedalam -0,37% ke level Rp14.195 per dolar AS. Jika dikalkulasikan, nilai tukar rupiah sudah jatuh -0,71% dalam sepekan. Sang Garuda juga tak bisa berkutik di hadapan dolar Australia (-0,51%), poundsterling (-0,47%), dan euro (-0,42%).?

Baca Juga: Hubungan AS-China Tamat! Dolar AS Melonjak Jauh di Atas Rp14.210, Rupiah Skakmat!

Serangan dari rombongan mata uang regional semakin memperparah nasib rupiah. Sebagai mata uang paling keok kedua di Asia, rupiah hanya unggul terhadap baht (1,04%). Selebihnya, rupiah tumbang di di hadapan dolar Taiwan (-0,52%), dolar Hong Kong (-0,33%), dolar Singapura (-0,29%), ringgit (-0,27%), won (-0,26%), yuan (-0,25%), dan yen (-0,08%).

Baca Juga: Rupiah Jatuh di Hadapan Mata Uang Asia dan Global, Dolar AS Dibanderol Rp14.230 Lebih!

Asal tahu saja, kemalangan rupiah berlanjut hingga hari ini tidak terlepas dari meningkatnya ketegangan hubungan antara AS-China. penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, tegas mengatakan bahwa perjanjian dagang antara kedua negara adidaya itu sudah benar-benar berakhir.?

"Ini (kesepakatan dagang) telah berakhir. Mereka pada saat itu telah mengirim ratusan ribu orang ke negara ini untuk menyebarkan virus. Dan hanya beberapa menit setelah roda pesawat (yang mereka tumpangi) lepas landas, kita mulai mendengar tentang pandemi ini," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Selasa (23/06/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: