Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Akui Kurangnya Kepemimpinan Jadi Ancaman Terbesar Perangi Pandemi Corona

WHO Akui Kurangnya Kepemimpinan Jadi Ancaman Terbesar Perangi Pandemi Corona Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, Dubai -

Kurangnya kepemimpinan dan persatuan global untuk perangi virus corona menjadi ancaman terbesar dalam perangi pandemi.

Peringatan itu diungkapkan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam forum kesehatan virtual yang digelar World Government Summit, acara yang diselenggarakan Dubai.

Baca Juga: Berkat Temuan Ini, WHO Klaim Dexamethasone Efektif Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19 Kritis

Tedros menambahkan, politisasi pada pandemi memperburuk situasi itu. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut namun WHO dikritik beberapa negara anggota, terutama Amerika Serikat (AS) yang menganggapnya terlalu lembah dan lambat serta ?China sentris? dalam menangani Covid-19.

Anggota WHO lainnya telah menyerukan review pada pandemi itu. Australia mendesak WHO memiliki lebih banyak wewenang, memungkinkan lembaga itu merespon lebih cepat pada krisis kesehatan.

?Dunia sangat membutuhkan persatuan nasional dan solidaritas global. Politisasi pandemi memperburuknya,? kata Tedros.

?Ancaman terbesar yang kita hadapi sekarang bukan virus itu sendiri, yakni kurangnya solidaritas global dan kepemimpinan global,? papar dia.

Dia menyatakan beberapa bagian regulasi kesehatan internasional perlu diperkuat untuk lebih dapat melaksanakan tujuannya.

Dia tidak menjelaskan bagian mana, tapi itu perlu dikoordinasikan, dapat diprediksi, transparan, pendanaan fleksibel dan luas.

Tedros juga menyeru semua negara menjadikan layanan kesehatan universal sebagai prioritas. Dia memperingatkan dunia harus belajar dengan cara yang keras bahwa sistem layanan kesehatan yang kuat pondasi keamanan kesehatan global dan pembangunan ekonomi serta sosial.

WHO pekan lalu memperingatkan pandemi mengalami percepatan saat infeksi global lebih dari 8,3 juta orang dengan 453.834 orang meninggal.

Menteri Kesehatan Norwegia Bent Hoeie memperingatkan wabah masih jauh dari berakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: