Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Pasukan China dan India Saling Berteriak di Atas Salju Himalaya: Mundur, Jangan Ribut

Ketika Pasukan China dan India Saling Berteriak di Atas Salju Himalaya: Mundur, Jangan Ribut Kredit Foto: Reuters/Danish Ismail
Warta Ekonomi, New Delhi -

Dalam sebuah video yang ditayangkan sebuah stasiun televisi India terlihat tentara India dan China baku pukul di dataran tinggi bersalju Sikkim, Himalaya. Video ini muncul beberapa hari setelah bentrokan berdarah di Ladakh.

Selasa (23/6/2020) media India, NDTV melaporkan seorang perwira China dipukul oleh tentara India. Dalam video yang berdurasi selama lima menit terlihat sejumlah tentara saling melemparkan pukulan.

Baca Juga: Buntut Bentrokan Maut dengan Tentara India, China Cepat atau Lambat Bakal Diboikot

Pasukan India dan China kemudian bergulat dan adu argumen. Beberapa tentara berteriak 'mundur' dan 'jangan berkelahi'. Tidak lama kemudian perkelahian berakhir dan seorang perwira India bertanya pada tentara China yang dipukuli selama perkelahian apakah ia baik-baik saja.

Tidak diketahui kapan video ini diambil. Namun video itu muncul satu hari setelah petinggi militer China dan India bertemu membicarakan bentrokan di Galwan dan sejumlah isu perselisihan lainnya.

Pertemuan tingkat Letnan Jenderal itu digelar di Moldo di wilayah China, sebelah timur Ladakh. Terakhir kali pertemuan tingkat setinggi itu dilakukan pada 6 Juni lalu.

India dan China sepakat menarik pasukan mereka untuk menurunkan ketegangan setelah eskalasi meningkat selama berpekan-pekan. Dalam pembicaraan kali para jenderal memulai diskusi dengan membahas proses ketidaksepakatan yang berjalan buntu sejak pekan lalu.

Pekan lalu, Kedua negara mengalami bentrokan terburuk sejak perang India-China 1967. Pada 15 Juni lalu 20 tentara India tewas dalam bertugas dan 76 lainnya terluka dalam bentrokan berdarah dengan tentara China yang menolak robohkan tenda sesuai dengan perjanjian tanggal 6 Juni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: