Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Pejabat AS Siap Lakukan Pertemuan Besar Pekan Ini, Soal Apa Itu?

Para Pejabat AS Siap Lakukan Pertemuan Besar Pekan Ini, Soal Apa Itu? Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Washington -

Para pejabat Amerika Serikat (AS) akan bertemu pekan ini untuk membahas apakah mereka akan memberi lampu hijau pada rencana Israel mencaplok pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menargetkan tanggal 1 Juli untuk memulai proses aneksasi.

Baca Juga: Bukti-bukti Kuat Ini Ungkap Zionis Israel Bakal Runtuhkan Masjid Al Aqsa

Pejabat senior pemerintahan AS menyatakan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman akan berada di Washington untuk bertemu para pejabat termasuk Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo, Penasehat Gedung Putih Jared Kushner dan Utusan Timur Tengah Avi Berkowitz. Presiden Donald Trump juga bisa bergabung.

Sesuai proposal damai Timur Tengah oleh Trump yang dirilis Januari, AS akan mengakui pemukiman Yahudi yang dibangun di tanah Palestina sebagai bagian dari wilayah Israel.

Proposal itu akan membentuk negara Palestina sebagai sebagian dari rencana damai yang lebih luas, tapi dengan syarat yang ketat. Para pemimpin Palestina telah menolak seluruh inisiatif itu.

Sesuai dorongan Trump, Netanyahu menetapkan tangga 1 Juli untuk meluncurkan proyek perluasan kedaulatan di pemukiman Yahudi di Tepi BArat dan Lembah Jordan. Dia berharap mendapat lampu hijau dari Washington.

"Puncaknya, seperti yang dipikirkan tim tentang aneksasi, hal utama di kepala kami ialah, 'Apakah ini faktanya membantu mendorong perdamaian?' Dan apakah ini akan membantu mendorong banyak diskusi," kata pejabat AS itu.

Beberapa opsi yang dipertimbangkan adalah proses bertahap di mana Israel akan mendeklarasikan kedaulatan di beberapa pemukiman dekat Yerusalem daripada mencaplok 30 persen wilayah Tepi Barat seperti dalam rencana awal Netanyahu.

Sumber itu menjelaskan, pemerintahan Trump tidak menutup pintu untuk aneksasi lebih luas tapi khawatir membuat Israel bergerak terlalu cepat hingga dapat membunuh semua harapan agar Palestina bersedia membahas rencana damai Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: