Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arus Peti Kemas Merosot, IPC Intip Peluang Kenaikan Pasar Warehouse

Arus Peti Kemas Merosot, IPC Intip Peluang Kenaikan Pasar Warehouse Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelolaan jasa kepelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC mencatat arus (throughput) peti kemas periode Januari hingga Mei 2020 sebesar 2,8 juta TEUs. Meskipun angka ini turun 10,4 % jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunan ini tidak setajam angka penurunan impor secara nasional.

"IPC bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan aktivitas dan produktivitas pelabuhan sedalam beberapa sektor lainnya seperti oil & gas, transportasi, dan pariwisata," kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nasional pada Mei 2020 tercatat US$10,53 miliar. Angka ini turun 28,3 % dibandingkan Mei 2019. Sementara nilai impor turun 42,2% dibandingkan Mei tahun lalu. Nilai impor Mei 2020 sebesar US$8,44 miliar.

Baca Juga: Gandeng Lembaga Wakaf MUI, Pegadaian Kembangkan Bisnis Syariah

Menurutnya, melambatnya aktivitas ekspor dan impor juga terjadi di hampir semua negara. China yang sempat menggeliat pada April, kembali terkoreksi pada Mei kemarin. Selain dipengaruhi pandemi Covid-19, angka Juni ini juga imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor seminggu menjelang dan setelah Hari Raya Idulfitri.

Meski demikian, Arif masih optimistis situasi ini berangsur membaik dalam bulan-bulan mendatang. Setidaknya, arus peti kemas akan meningkat pasca-Lebaran, sebagaimana siklus tahun-tahun sebelumnya.

"Penurunan throughput saat Hari Raya hampir terjadi setiap tahun. Kami berharap pada Juni ini terjadi rebound (peningkatan kembali) arus peti kemas, walaupun dampak pandemi masih akan terasa," jelas Arif.

Walaupun ada penurunan secara umum, IPC melihat potensi pertumbuhan di masa new normal?ini. Misalnya saja, di tengah turunnya arus kapal, terjadi kenaikan volume penggunaan warehouse di sejumlah pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Saat ini kami masih mengonsolidasikan data pertumbuhan okupansi pergudangan di pelabuhan, sebagai bagian dari bahan kajian untuk review target perseroan 2020," ujar Arif.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: