Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Juga Masuk Indonesia, Pelanggan 5G Global Diramal Naik hingga 2,8 Miliar

Belum Juga Masuk Indonesia, Pelanggan 5G Global Diramal Naik hingga 2,8 Miliar Kredit Foto: The Verge
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ericsson memperkirakan jumlah pelanggan 5G di seluruh dunia mencapai 190 juta pada akhir 2020 dan 2,8 miliar pada akhir 2025. Di wilayah Asia Tenggara dan Oseania, 5G diperkirakan mencakup 21 persen pelanggan seluler pada 2025.

Perkiraan itu masuk dalam Ericsson Mobility Report edisi Juni 2020, yang dilengkapi dengan perkiraan pertumbuhan trafik data serta jumlah pelanggan di setiap wilayah.

Laporan itu juga menyajikan ulasan tajam tentang peran jaringan dan infrastruktur digital dalam mendukung keberlangsungan kegiatan masyarakat serta membantu keluarga tetap terhubung selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jaringan 5G Bakal Tersedia di Ponsel Seharga Rp4 Jutaan! Siapkan Dompetmu

"Orang-orang di seluruh dunia harus mengubah kehidupan sehari-hari mereka akibat pandemi Covid-19. Perpindahan tempat kerja atau proses belajar ke rumah telah menunjukan pertumbuhan data traffic dari bisnis ke perumahan bergeser dengan cepat. Hal ini semakin menunjukkan pentingnya konektivitas," ujar Jerry Soper, Country Head of Ericsson Indonesia, dalam video conference, Selasa (23/6/2020).

Sementara pertumbuhan jumlah pelanggan 5G di beberapa negara melambat akibat pandemi itu, pertumbuhan jumlah pelanggan 5G di beberapa negara lain justru terus meningkat, sehingga mendorong Ericsson meningkatkan perkiraan pertumbuhan jumlah pelanggan 5G secara global hingga akhir 2020.

"Keberhasilan 5G tidak hanya diukur dari jumlah pelanggan yang tinggi karena dampak dari teknologi ini pada akhirnya juga dinilai dari manfaatnya bagi masyarakat dan pelaku usaha," tambah Jerry.

Perubahan perilaku akibat lockdown menyebabkan berbagai perubahan terukur, baik pada jaringan stabil maupun seluler. Pangsa terbesar dari peningkatan lalu lintas data berasal dari jaringan stabil di wilayah perumahan, yang tumbuh 20-100 persen. Namun, banyak penyedia layanan juga melihat lonjakan permintaan pada jaringan seluler mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: