Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ilmuwan Eropa Ungkap Jenis Golongan Darah Bisa Jadi Faktor Parahnya Covid-19

Ilmuwan Eropa Ungkap Jenis Golongan Darah Bisa Jadi Faktor Parahnya Covid-19 Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adanya wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda hampir di seluruh negara di dunia, membuat para ilmuwan tertantang untuk melakukan berbagai penelitian terkait virus ini.?

Bahkan baru-baru ini, studi dilakukan untuk mengetahui, "Apakah seseorang mengalami bentuk COVID-19 yang parah tergantung pada golongan darah dan DNA mereka?"

Baca Juga: Brasil Catat Ledakan Kasus Corona, Kursi Presiden Jair Bolsonaro Digoyang

Dikutip dari laman KTUU, Rabu (23/6/2020), sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim ilmuwan Eropa, mencoba mengungkap fakta di balik pertanyaan tersebut.

Temuan mereka, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pun bisa membantu menjelaskan, mengapa beberapa orang yang sakit parah dengan virus ini sebagian besar hampir tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Para peneliti menemukan orang dengan darah tipe A berisiko lebih tinggi tertular virus COVID-19. Bahkan jika terinfeksi, kondisinya bisa sangat parah. Sementara orang dengan darah tipe O memiliki risiko lebih rendah.

Para peneliti tidak dapat mengatakan apakah golongan darah adalah alasan utama seseorang mungkin lebih atau kurang rentan terhadap virus, tetapi para peneliti ini mendeteksi variasi genetik yang umum pada pasien yang paling parah dan dikaitkan dengan golongan darah seseorang.

Hasilnya, adanya variasi ini dapat dikaitkan dengan respons imun seseorang. Reaksi berlebihan dari sistem imun disalahkan atas efek paling mematikan dari coronavirus pada banyak pasien.

Perbedaan risiko antara golongan darah kecil. Para peneliti mengatakan temuan ini lebih berguna untuk merancang obat atau vaksin terhadap coronavirus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: