Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Salut Banget, Kampung Paling Kotor di India Berhasil Hempas Virus Corona

Salut Banget, Kampung Paling Kotor di India Berhasil Hempas Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Rupak De Chowdhuri
Warta Ekonomi, New Delhi -

Di salah satu kawasan paling padat penduduk dan kumuh sedunia, jaga jarak adalah suatu kemewahan yang tidak bisa didapatkan warganya. Dan kepadatan adalah sahabat virus corona karena penyebaran virus dapat dengan cepat terjadi.

Bayangkan lebih dari setengah juta orang hidup di 2,5 kilometer per segi. Itu artinya, delapan hingga 10 orang hidup satu atap dalam rumah seluas 10 meter per segi.

Baca Juga: Gawat! Kalau Perang Pecah, China Menang Alutsista, India Kantongi Pengalaman

Tak jarang pula, rumah dan pabrik berada di bangunan yang sama di gang sempit. Kemudian hampir 80% penduduknya menggunakan toilet umum.

Sebagian besar penduduk adalah buruh harian di bidang informal yang tidak memasak di rumah, tapi membelinya di luar.

Ini adalah kenyataan hidup di Dharavi, kawasan kumuh di jantung Mumbai yang merupakan kota bisnis dan hiburan terbesar di India. Meski demikian, Dharavi tampak mampu mengendalikan pandemi Covid-19???setidaknya sampai saat ini.

Sejak kasus pertama dilaporkan pada 1 April lalu, lebih dari 2.000 pasien dan 80 kematian muncul di kawasan ini. Setengah dari seluruh pasien tersebut dilaporkan telah pulih.

Kasus harian dilaporkan merosot dari 43 dalam sehari pada Mei lalu, menjadi 19 pada pekan ketiga bulan Juni. Durasi penyebaran kasus telah naik dari 18 hari pada April lalu menjadi 78 hari pada Juni.

Kebijakan yang telah ditempuh, gabungan dari isolasi ketat, pelacakan luas, dan penyediaan makanan untuk kaum pengangguran bisa dibilang luar biasa.

Para pejabat kotamadya mengatakan mereka telah melacak, menguji, dan mengisolasi penduduk secara agresif untuk menghentikan penyebaran.

Langkah utama adalah upaya pelacakan, yang melibatkan pengujian secara masif, menemui penduduk dari pintu ke pintu, dan penyediaan mobil van. Pelacakan dari pintu ke pintu oleh petugas dengan alat pelindung diri (APD) tak tertahankan ketika sinar matahari terik dan lembab.

Karenanya, upaya dialihkan ke pengujian masif, yang memungkinkan 360.000 orang dites secara massal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: