Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Takjub! Rupiah Perkasa Walau Ekonomi Global Terancam Bakal Makin Nestapa!

Takjub! Rupiah Perkasa Walau Ekonomi Global Terancam Bakal Makin Nestapa! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam World Economic Outlook (WEO) yang dirilis Rabu (24/06/2020), International Monetary Fund/ (IMF) memprediksi bahwa ekonomi global akan tumbuh negatif 4,9% pada tahun 2020. Prediksi tersebut 1,9 poin persentase lebih rendah daripada prediksi WEO April 2020 lalu.

Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath, menjelaskan bahwa prediksi tersebut berkaca pada aktivitas ekonomi yang terhantam oleh pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020. Bahkan, hingga saat ini pun dampak Covid-19 masih sangat terasa di segala aspek.

Baca Juga: Rupiah Tambah Perkasa di Asia dan Dunia, Sudah Tinggalkan Rp14.100 Per Dolar AS

“Proses pemulihan diproyeksikan membutuhkan tahapan lebih lama dibandingkan perkiraan sebelumnya,” imbuh Gita, dikutip pada Kamis (25/06/2020). 

Kabar dari IMF ini menjadi warning yang bukan tidak mungkin membuat pelaku pasar harus ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan. Beruntungnya, aset berisiko seperti rupiah masih terselamatkan pada Kamis (25/06/2020). Dilansir dari RTI, rupiah justru perkasa, baik secara regional maupun global.

Baca Juga: IMF Bakal Revisi Proyeksi Pertumbuhan Global 2020

Hingga pukul 09.43 WIB, rupiah menguat 0,66% ke level Rp14.090 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat sebelumnya, rupiah mendorong dolar AS hingga ke level terbawahnya di angka Rp14.088. Tiga mata uang global lainnya juga ikut tunduk pada rupiah, yakni dolar Australia (0,78%), poundsterling (0,74%), dan euro (0,71%).

Bukan hanya itu, rupiah kembali menempati posisi sebagai mata uang paling perkasa di Asia. Rupiah kini unggul atas baht (1,07%), won (0,85%), ringgit (0,84%), yen (0,81%), yuan (0,80%), dolar Hong Kong (0,66%), dolar Singapura (0,60%), dan dolar Taiwan (0,06%). 

Asal tahu saja, sebagian besar mata uang Asia saat ini juga tengah tertekan di hadapan dolar AS, misalnya baht, won, yen, dan yuan. Begitu pun juga dengan mata uang global lainnya, yakni dolar Australia, euro, poundsterling, dolar Kanda, dan franc.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: