Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Durian Aja, Puluhan Pegawai Ini Terpaksa Dievakuasi

Gara-gara Durian Aja, Puluhan Pegawai Ini Terpaksa Dievakuasi Kredit Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak semua orang menyukai bau buah durian yang cukup menyengat. Bau durian yang berasal dari sebuah paket di kantor pos Bayern, Jerman, membuat enam pekerjanya harus dirawat di rumah sakit dan menyebabkan 60 pekerja dievakuasi.

Menurut laporan media lokal, polisi hingga petugas pemadam kebakaran dikirim ke Schweinfurt di Jerman pada Sabtu akhir pekan lalu, karena paket itu diduga berisi gas atau zat berbahaya.

Dilansir Fox News, buah durian yang kebanyakan digemari oleh masyarakat di negara-negara Asia Tenggara ini ternyata banyak dibenci oleh warga di Eropa, Bau buah berduri yang dijuluki 'raja buah' ini bahkan dibandingkan dengan daging busuk, kotoran bahkan tikus mati.

Lantaran sangat berbau, salah satu varietas durian yang paling mahal yakni Musang Raja Durian Malaysia, belum pernah berhasil diimpor ke Inggris --sampai dekade ini.

Nama buah berduri itu berasal dari kata Melayu ‘duri’ tetapi teksturnya lembut dan rasanya manis. Bau itu berasal dari tingkat tinggi sulfat dalam buah. Durian kaya akan nutrisi, dan diyakini sangat baik untuk meningkatkan kekuatan otot dan tekanan darah. Tetapi buah manis juga tinggi gula dan lemak. Rata-rata 2-lb durian mendekati 1.350 kalori.

Di Amerika Serikat, durian Thailand mudah ditemui di banyak pasar Asia dan buah ini digunakan dalam segala hal mulai dari manisan hingga es krim, serta hidangan utama. Untungnya durian adalah buah yang sangat musiman, jadi jika ada yang tak suka dengan baunya, maka buah ini hanya akan ditemukan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: