Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jungkir Balik Gara-Gara Covid-19, Victoria's Secret Tutup Toko Utama dan Andalannya di...

Jungkir Balik Gara-Gara Covid-19, Victoria's Secret Tutup Toko Utama dan Andalannya di... Kredit Foto: Edp24.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 dan kerusuhan sosial memaksa Victoria's Secret menutup toko utamanya di Causeway Bay, Hong Kong. Informasi penutupan toko yang menjadi andalan perusahaan itu disampaikan melalui kertas yang ditempel di pintu toko.

"Kami menyesal memberi tahu Anda bahwa kami telah menutup Toko Flagship Rahasia Victoria di Causeway Bay di Hong Kong. Anda akan dapat berbelanja online di situs web internasional kami," tulis Victoria's Secret dilansir dari South China Morning Post, Jakarta, Kamis (25/06/2020).

Baca Juga: Aturan Ekspor Teknologi AS ke Huawei Dikritik, Jajaran Trump: Kami Tak Temukan Celah Sama Sekali!!

Diketahui, Victoria's Secret menjadi salah satu brand pakaian mewah terbaru di Hong Kong. Namun, baru sebentar menikmati kejayaan, toko seluas 50.000 persegi di lokasi perbelanjaan tersibuk sekaligus termahal, Causeway Bay, itu terpaksa harus ditutup.

Masih dilansir dari sumber yang sama, pada tahun 2017 silam Victoria's Secret menandatangani sewa 10 tahun untuk spot dengan perkiraan harga tujuh juga dolar Hong Kong atau setara dengan US$900.000 per bulan. Angka tersebut 36% lebih rendah dari biaya penyewa sebelumnya, yakni Forever 21.

Baca Juga: Perhatian! Mitra Golife yang Terkena PHK Akan Dapat Hal-Hal Ini . . . .

Penutupan ini mengikuti keputusan penjual perhiasan Yunani Folli Follie untuk menutup semua tokonya pada awal bulan ini. Deloitte Advisory telah ditunjuk sebagai likuidator FF Group, yang memiliki Folli Follie, untuk bisnisnya di Asia termasuk Hong Kong, China daratan, Jepang, dan Australia.

Penjualan ritel Hong Kong anjlok karena kunjungan para turis daratan yang sangat penting menguap. Pada April 2020 terjadi kontraksi bulan ke-15 berturut-turut, dengan persentase 36,1% secara year on year (yoy), menurut Departemen Sensus dan Statistik.

Asosiasi manajemen ritel kota telah memperingatkan "waktu yang sangat menantang" pada bulan Juni, meskipun beberapa penjemputan terlihat di pusat-pusat perbelanjaan oleh pembeli lokal di tengah blitz voucher tunai, iPads gratis dan gratis lainnya oleh operator mal untuk membuat orang kembali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: