Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan Perusahaan Pengangkutan Laut Melonjak Ratusan Persen saat Pandemi Menggila

Keuntungan Perusahaan Pengangkutan Laut Melonjak Ratusan Persen saat Pandemi Menggila Kredit Foto: Bull.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) perusahaan pengangkutan laut mencatatkan laba bersih sebesar US$19,7 juta pada kuartal I 2020 naik 380,1 persen dibanding kuartal I 2019, yang tercatat sebesar US$4,1 juta. Hal ini terjadi di saat pandemi covid-19 tengah menggila. 

“Pendapatan kami juga naik 84,18 persen menjadi US$43,1 juta dibanding kuartal I 2019, yang tercatat sebesar US$23,4 juta,” kata Direktur Utama BULL, Wong Kevin, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (26/6/2020).

Ia mengungkapkan bahwa capaian kinerja itu didorong oleh penambahan 13 kapal tanker yang memiliki kapasitas besar sehingga memiliki marjin lebih tinggi dan peningkatan bisnis dari pasar internasional dengan marjin lebih tinggi.

“Secara keseluruhan, kapasitas tonase efektif armada meningkat dari 875.142 DWT menjadi 1.716.107 DWT, sebuah peningkatan sebesar 96,1 persen. Jumlah kapal tanker meningkat dari 17 kapal menjadi 30 kapal,” papar Kevin di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Jual Satu Unit Kapal Motor, Sillo Maritime Kantongi Pendapatan hingga Rp2,32 Miliar

Menurutnya, rata-rata pendapatan Time Charter Equivalent (TCE) untuk semua segmen kapal tanker BULL meningkat dikarenakan diversifikasi usaha BULL merambah pasar internasional.

“Dalam 20 tahun terakhir, rata-rata pendapatan TCE untuk segmen kapal tanker utama BULL di pasar internasional adalah 52 persen lebih tinggi dari pasar domestik. Saat kuartal pertama tahun 2019, sekitar 20 persen pendapatan TCE BULL adalah berasal dari pasar internasional,” ucap Kevin.

Baca Juga: Tak Gentar Sama Corona, Mitra10 Buka Satu Lagi Gerai di Lombok

Perseroan pun akan terus meningkat Karena produsen minyak global tidak dapat mengurangi produksi dengan cepat, sementara permintaan/konsumsi minyak menurun dengan tajam.

“Ini berarti semakin banyak minyak yang harus disimpan setiap hari, sehingga mengakibatkan fasilitas penyimpanan/kilang minyak di darat semakin penuh. Hal ini menciptakan permintaan yang besar untuk penyimpanan terapung pada kapal tanker minyak, seperti kapal tanker milik BULL,” terangnya.

Hingga saat ini, lanjut Kevin, sudah terjadi lonjakan tingkat harga sewa hingga USD173.000/hari untuk kapal tanker ukuran LR2 dan USD73.000/hari untuk kapal tanker ukuran handy-size, tingkat harga sewa tertinggi dalam sejarah.

“Ini telah menghasilkan tingkat harga sewa rata-rata TCE untuk BULL pada kuartal kedua 2020 yang jauh lebih tinggi daripada kuartal pertama 2020 dan akan mendorong pendapatan dan laba pada kuartal kedua 2020,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: