Mengenal Listeriosis yang Disebabkan Mengonsumsi Jamur Enoki

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia serius dalam menyikapi isu jamur enoki. Panganan yang biasa ditemukan di makanan Korea tersebut ternyata menyimpan kandungan berbahaya.

Karena itu, Kementerian Pertanian meminta agar peredaran jamur enoki segera dihentikan agar tidak ada lagi masyarakat yang mengonsumsi varian jamur yang menyebabkan penyakit Listeriosis tersebut. Larangan itu dikeluarkan setelah Badan Ketahanan Pangan mendapat informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) yang merupakan jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO.

Baca Juga: Apa Itu Jamur Enoki?

Melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) nomor IN.DS.2020.09.02 tanggal 15 April 2020 terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Bulan Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia akibat mengonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar bakteri Listeria monocytogenes.

Terlepas dari itu, Anda mungkin ingin tahu penyakit apa sebetulnya Listeriosis tersebut? Kemudian, gejala infeksi itu seperti apa di tubuh kita?

Dilansir dari Mayo Clinic, infeksi Listeria adalah penyakit bakteri bawaan makanan yang bisa sangat serius bagi wanita hamil, orang yang berusia lebih dari 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

Perlu Anda ketahui, bakteri Listeria dapat bertahan hidup dalam proses pendinginan bahkan beku. Karena itu, sangat memungkinkan bagi kelompok faktor risiko terinfeksi bakteri mematikan ini.

Nah, Anda mesti tahu juga bahwa ada gejala khusus yang muncul ketika tubuh terinfeksi bakteri Listeria. Apa saja?

1. Demam

2. Panas dingin

3. Nyeri otot

4. Mual

5. Diare

Menjadi catatan penting bahwa gejala mulai muncul dalam waktu beberapa hari setelah Anda mengonsumsi jamur enoki, tetapi bisa memakan waktu lebih dari 30 hari bahkan lebih. Karena itu, banyak yang menganggap jamur enoki tidak bermasalah karena gejala tidak langsung terlihat.

Lebih lanjut, infeksi bakteri Listeria ternyata bisa menyerang sistem saraf. Kalau sudah sampai begini, gejala yang muncul bukan lagi 5 tanda di atas, melainkan:

1. Sakit kepala

2. Leher kaku

3. Kebingungan atau kurang awas pada perubahan

4. Kehilangan keseimbangan

5. Kejang