Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Korsel Gak Minta Maaf, Rezim Kim Jong-un Ancam Jadikan Seoul Lautan Api

Jika Korsel Gak Minta Maaf, Rezim Kim Jong-un Ancam Jadikan Seoul Lautan Api Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Setelah sempat berniat akan menunda rencana aksi militer ke Korea Selatan (Korsel), Korea Utara (Korut) kembali menebar ancamannya. Provokasi yang dilakukan Korsel membuat Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un murka. Korut mengancam akan menjadikan ibukota Korsel, Seoul, menjadi lautan api.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan kembali memanas pasca pernyataan adik perempuan Jong-un, Kim Yo-jong, mengancam bakal meledakkan kantor penghubung Korut-Korsel.

Baca Juga: Ketegangan Loyo, Kim Jong-un Batal Kerahkan Militer buat Serang Korsel karena...

Benar saja, pasca pernyataan Yo-jong kantor penghubung kedua negara yang terletak di Kaesong, meledak, pada 19 Juni 2020 lalu.

Pemerintah Korsel menuding bahwa Korut lah yang menghancurkan gedung komunikasi itu. Hal ini yang menjadi pemicu kemarahan Jong-un. 

Korut dengan tegas mendesak Korsel untuk menghentikan segala tuduhannya. Jika tidak, Korut mengancam akan meluncurkan serangan rudal dan menghancurkan Seoul.

Tuduhan yang dialamatkan Korsel diniali Korut sebagai pelanggaran terhadap Deklarasi Panmunjom.

"Posisi yang diperlihatkan oleh Kementerian Unifikasi, menggambarkan tindakan Korea Utara melanggar Deklarasi Panmunjom, dan pengakhiran perjanjian secara sepihak, adalah distorsi realitas," bunyi pernyataan pemerintah Korut dikutip VIVA Militer dari Korean Central News Agency (KCNA).

"Waktu hukuman sudah dekat. Seoul adalah pihak pertama yang melanggar perjanjian. Dan jika terus menekan tuduhan, Korea Utara akan mempertimbangkan mengubah Seoul menjadi lautan api. Jika (pemerintah Korsel) tidak bisa mengendalikan kata-katanya, kami akan mengingat kembali ide lama menjadikan Seoul sebagai lautan api," lanjut pernyataan pemerintah Korut.

Hubungan Korut dan Korsel semakin memburuk dalam sebulan terakhir, pasca munculnya sejumlah provokasi para pembelot yang menjelekkan negara komunis Korea itu. Korut meradang setelah aksi para pembelot dianggap menghina Jong-un.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: