Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Lagi Krisis, Kiai Ma'ruf Amin Kenapa Senyap?

Indonesia Lagi Krisis, Kiai Ma'ruf Amin Kenapa Senyap? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Fahri Hamzah masih mempertanyakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang jarang muncul di tengah situasi pandemi Covid-19. Belum lagi, publik juga tengah bergejolak lantaran Pancasila diotak-atik lewat Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

"Lalu dimana Ketua MUI Kyai Ma’ruf yang sampai sekarang masih menjabat? Kenapa senyap? Kenapa kita tak kunjung bersatu? Kenapa kita tidak fokus saja selesaikan krisis kesehatan, lalu krisis ekonomi yang menghadang? Apakah kita sengaja menyongsong krisis sosial dan politik?" kata Fahri dikutip dari Twitter pada Jumat (26/6/2020).

Kemudian, Fahri mengingatkan Presiden Jokowi selain memimpin negara, bangsa ini lahir karena agama dengan dasar sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk itu, segeralah fungsikan Ketua MUI cq Wakil Presiden supaya agama secara masif bisa ikut tangani corona.

Baca Juga: Risma Marah Besar pada Jokowi, Gara-gara Ini

"Galang persatuan pak, jangan berantem! Waktu bapak (Jokowi) memilih bapak KH Ma’ruf Amin, pasti karena ia akan menjadi pasangan sempurna bagi rakyat dan bangsa ini. Maka, ia (Wakil Presiden) harus nampak membantu bapak dalam melihat peran penting agama. Kita kerahkan segala tenaga untuk melawan musuh bukan untuk melawan bangsa sendiri," ujarnya.

Memang, kata dia, negara bisa punya Undang-Undang dan uang, tapi agama punya kitab suci dan ketaatan. Maka, semuanya harus menjadi kekuatan sekarang, itulah kehendak para pendiri bangsa meletakkan sila pertama pada Pancasila.

"Jadi, pancasila adalah alat pemersatu bangsa bukan alat persengketaan," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: