Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Positif Covid-19 di India Sentuh Angka Setengah Juta

Kasus Positif Covid-19 di India Sentuh Angka Setengah Juta Kredit Foto: Antara/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool
Warta Ekonomi, Jakarta -

India melaporkan lebih dari 17.000 kasus Covid-19 selama 24 jam terakhir. Menjadikan total kasus virus corona di negara itu di atas 500 ribu, menurut data kementerian kesehatan federal pada Sabtu (27/6/2020).

Lonjakan infeksi Covid-19 terjadi di kota-kota besar termasuk ibu kota New Delhi. Total kasus Covid-19 di India merupakan wabah virus corona terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, dan Rusia dalam kasus yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Kasus Corona di Meksiko Masih Tinggi, Salah Satu Menterinya Kini Terinfeksi Covid-19

Infeksi diperkirakan akan terus meningkat di India. Para ahli memperingatkan negara bagian untuk memprioritaskan pengurangan angka kematian dan menanggulangi penyebaran virus.

"Fokus harus pada pencegahan kematian. Jumlahnya akan meningkat," kata Dr Manoj Murhekar, anggota gugus tugas Covid-19 India serta direktur Institut Epidemiologi Nasional.

Kelompok studi Covid-19 yang dipimpin oleh Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dari University of Michigan, meramalkan bahwa kasus virus corona di India bisa mencapai antara 770 ribu dan 925 ribu pada 15 Juli. Ketika infeksi meningkat dengan cepat dan rumah sakit menjadi penuh sesak, beberapa kota seperti New Delhi berjuang untuk membangun fasilitas sementara dengan ribuan tempat tidur untuk karantina dan merawat pasien Covid-19.

Kota berpenduduk sekitar 20 juta orang hanya memiliki sekitar 13.200 tempat tidur untuk pasien Covid-19 dan akan menambah sedikitnya 20.000 dalam beberapa minggu mendatang, dengan beberapa fasilitas diawaki oleh tentara dan dokter paramiliter.

Kekurangan staf cenderung menjadi perhatian karena rumah sakit dibanjiri pasien dan lebih banyak fasilitas sementara dibuka. Para ahli memperingatkan meskipun otoritas kesehatan di beberapa kota di India mendorong peningkatan kategorisasi pasien berdasarkan risiko.

"Kami harus memastikan mereka yang benar-benar membutuhkan perawatan tidak ditolak layanannya," kata Dr Giridhar R. Babu, seorang ahli epidemiologi di Yayasan Kesehatan Masyarakat India yang memberikan nasihat kepada negara bagian selatan Karnataka.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: