Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Jadi Musuh Bersama Faksi Palestina, Persatuan Akan Menang

Israel Jadi Musuh Bersama Faksi Palestina, Persatuan Akan Menang Kredit Foto: Reuters/Nacho Doce
Warta Ekonomi, Gaza -

Pasukan dan faksi nasional serta Islam di Gaza Palestina mencapai kesepakatan terkait dokumen yang menjabarkan rencana aksi nasional terpadu mereka untuk menghadapi aneksasi Israel dan rencana AS di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump menyebut rencana tersebut sebagai 'Kesepakatan Abad Ini'.

Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (30/6/2020), kesepakatan rencana di kalangan faksi di Gaza bertujuan untuk mengaktifkan perlawanan komprehensif dalam rangka melawan rencana pembekuan yang diinisiasi AS. Selain itu, kesepakatan antarfaksi itu juga menyerukan warga Palestina terlibat melawan aneksasi.

Baca Juga: Diplomasi Indonesia untuk Palestina-Israel dan Sikap Gus Dur

Aneksasi terhadap bagian-bagian Tepi Barat itu direncanakan dimulai pada 1 Juli. Warga Gaza dari semua faksi diharapkan melakukan aksi besar sebagai wujud keterlibatan dan partisipasi mengambil bagian pada hari kemarahan 1 Juli mendatang.

Dalam sebuah pernyataan, faksi-faksi Palestina bertekad mewujudkan implementasi secara berkelanjutan untuk menarik pengakuan terkait pendudukan wilayah dan Kesepakatan Oslo termasuk kewajiban keamanan, politik, dan ekonomi serta semua yang terjadi setelahnya.

Pernyataan faksi tersebut menyerukan pertemuan darurat untuk menyepakati keputusan terpadu untuk menghentikan keputusan aneksasi dan meluncurkan kampanye nasional untuk menghadapi rencana dan 'Kesepakatan Abad ini'. Kampanye itu dapat menghasilkan pembentukan komite perlindungan dan respons.

Pernyataan itu menyerukan perlunya membentuk komite media khusus untuk mengawasi kampanye media besar-besaran dan pembentukan komite hukum untuk menyiapkan kasus hukum yang komprehensif untuk mengutuk pendudukan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya berencana untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat dan Lembah Jordan yang diduduki mulai 1 Juli. Palestina percaya wilayah itu akan mencakup lebih dari 30 persen Tepi Barat. Otoritas Palestina mengatakan bahwa wilayah itu tidak lagi terikat oleh semua perjanjian dengan Israel, termasuk yang berkaitan dengan keamanan.

Israel sedang mempertimbangkan langkah pencaplokan yang lebih terbatas sehingga nantinya hanya mengklaim daerah permukiman yang dekat dengan Yerusalem. Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan bahwa Israel tidak akan menganeksasi Lembah Jordan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: