Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tawarkan FWA 5G, Operator Seluler Siap Kompetisi dengan Broadband

Tawarkan FWA 5G, Operator Seluler Siap Kompetisi dengan Broadband Kredit Foto: The Verge
Warta Ekonomi, Jakarta -

Studi yang dilakukan oleh Nokia menunjukkan bahwa Fixed Wireless Access (FWA) 5G sebagai use case 5G yang paling diminati pelanggan secara global. Dari 3.000 orang, 66% diantaranya menyatakan akan menggunakan FWA 5G jika harganya sama dengan layanan broadband yang digunakan saat ini.

Sebanyak 90% menilai bahwa FWA 5G berkualitas tinggi, siaran video yang lancar sebagai aspek yang paling berpengaruh dari 5G, sementara satu per tiga pelanggan menyatakan bahwa pengalaman Augmented Reality (AR) untuk remote commerce merupakan hal yang menarik.

Baca Juga: Tekan Huawei Lagi, Amerika Bakal Ciptakan Perusahaan 5G Saingan

"Riset ini mengonfirmasi bahwa terdapat peluang yang besar bagi operator seluler untuk berkompetisi dengan penyedia layanan broadband dengan menawarkan FWA ke rumah-rumah dan bisnis-bisnis," tulis Nokia dalam laporannya.

Riset yang dilakukan oleh Nokia dan Parks Associates itu menunjukkan bahwa 65% dari pengambil keputusan Teknologi Informasi (TI) perusahaan memiliki pengetahuan tentang 5G, 34% telah menggunakan 5G, dan 47% pengambil keputusan IT dari berbagai sektor seperti energi, manufaktur, pemerintahan/keamanan publik, dan otomotif/transportasi-berencana menggunakan 5G. Perusahaan energi dan manufaktur menunjukkan pengetahuan tertinggi mengenai 5G dan sedang mengeksplorasi potensi penggunaannya untuk perawatan infrastruktur, pengendalian mesin jarak jauh, dan cloud robotics.

Negara-negara di seluruh dunia juga bersiap untuk kembali membuka akses negaranya secara bertahap, puncak lalu lintas network telah kembali normal di 25-30% dari level sebelum pandemik. Analitik Nokia Deepfield telah menunjukkan peningkatan 40-50% pada serangan DDoS (Distributed Denial of Service), menunjukkan bahwa operator perlu mendeteksi dan mengatasinya menggunakan proteksi dan solusi keamanan jaringan 360 derajat.

Lebih jauh, data menunjukkan bahwa, sejak penerapan lockdown, telah terjadi, peningkatan 30-60% pada trafik jaringan tetap pita lebar, peningkatan 50-130% pada trafik jaringan tetap suara, dan peningkatan 70-80% pada panggilan WiFi.

Di Jepang, Nokia dan KDDI bekerja sama melaksanakan pembuktian konsep tentang Cloud RAN yang tervirtualisasi sepenuhnya untuk mendukung diversifikasi kebutuhan performa jaringan di era 5G. Inisiatif bersama ini akan memanfaatkan solusi BTS AirScale All-in-Cloud Nokia untuk memungkinkan KDDI meneliti seberapa fleksibel, teknologi jaringan radio yang tervisualisasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan latensi ekstrem dan menilai performa jaringan untuk memenuhi permintaan baru.

Nokia dan Vodafone Hutchison Australia (VHA) menggelar spektrum pita-rendah pertama 5G NR700MhZ di wilayah Asia pasifik. Ketika aktif nanti, spektrum baru ini akan mampu meningkatkan cakupan jaringan 5G operator seluler Australia, meningkatkan pengalaman cakupan dalam ruangan, dan memberikan konektivitas 5G berkecepatan tinggi kepada pelanggan di area-area terpilih dengan cakupan yang ada. Inisiatif ini memanfaatkan solusi AirScale milik Nokia dan Layanan Nokia Global yang akan berperan penting dalam menyediakan perencanaan proyek, instalasi, dan layanan optimalisasi jaringan.

Sementara itu, di Indonesia, Nokia telah menerapkan teknologi 3G-4G dynamic spectrum sharing (DSS) di jaringan Hutchison 3 Indonesia (H3I) untuk meningkatkan kapasitas 4G secara dinamis ketika pemakaian 3G cenderung menurun. H3I berhasil dalam uji coba tersebut dengan cara upgrade software DSS perangkat Nokia di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk selanjutnya melakukan implementasi secara nasional. Uji coba ini berhasil meningkatkan bandwidth 4G sebesar 1.8 MHz dan menghasilkan 18% spektrum tambahan bagi pelanggan 4G tanpa memengaruhi layanan 3G.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: