Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Gojek, PeduliLindungi Diunduh 82 Ribu Kali dalam Seminggu

Gandeng Gojek, PeduliLindungi Diunduh 82 Ribu Kali dalam Seminggu Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan hasil kerja sama perluasan akses aplikasi PeduliLindungi dan Publikasi Konten Cerdas Bertelekomunikasi. Upaya itu merupakan dukungan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus memanfaatkan teknologi telekomunikasi agar lebih produktif dan aman beraktivitas selama pandemi.

"Dalam rangka memperluas penggunaan dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, serta sebagai bagian dari upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN bekerja sama dengan berbagai pihak mengembangkan fitur PeduliLindungi," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramil, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (30/6/2020).

Baca Juga: Menkominfo Minta Tolong Google Jaga Keamanan Data Indonesia

Menurut Dirjen Ramli, melalui integrasi tersebut, masyarakat pada umumnya dapat mengakses langsung aplikasi PeduliLindungi di Gojek.

"Di samping itu, pengguna Gojek juga mendapatkan informasi tentang manfaat berpartisipasi dalam PeduliLindungi melalui link yang terdapat di shuffle card dan inbox aplikasi Gojek serta media sosial," jelasnya.

Keberadaan aplikasi PeduliLIndungi dalam ekosistem Gojek diharapkan dapat meningkatkan partisipasi jutaan pengguna Gojek. "Baik konsumen, mitra driver, maupun mitra UMKM GoFood, dan masyarakat Indonesia dalam upaya pelacakan dan meredam penyebaran pandemi Covid-19," papar Dirjen PPI.

Menurut Dirjen PPI, Kementerian Kominfo terus membuka ruang kerja sama dengan seluruh mitra kerja untuk pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi saat menghadapi new normal. "Kami yakin karena Gojek itu driver-nya juga langsung berhubungan dengan publik yang sangat luas, maka PeduliLindungi bisa menjadi bagian dari menghadapi new normal ke depan," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Gojek, Shinto Nugroho, mengatakan bahwa PeduliLindungi merupakan aplikasi yang sangat penting karena dalam aktivitas sehari-hari tidak dilepaskan dari jejak bepergian setiap orang sehingga seseorang tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang di sekitarnya.

"Kita sebenarnya sangat bangga karena yang kita targetkan 1 juta yang download PeduliLindungi dalam 6 bulan, tapi ini baru diluncurkan satu minggu dan saat ini jumlah yang men-download dengan push dari aplikasi Gojek sudah sekitar 82 ribu," kata Shinto seraya menyatakan bahwa hal tersebut menunjukkan sebuah kolaborasi menjadi sangat krusial dalam program-program yang dilakukan menghadapi pandemi Covid-19.

Dirjen Ramli menuturkan, aplikasi PeduliLindungi milik pemerintah yang dikembangkan Telkom Indonesia dan beberapa provider lain aman digunakan. "Aplikasi PeduliLindungi mampu melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) lokasi masyarakat dengan menggunakan teknologi bluetooth yang terenkripsi dan aman untuk digunakan," tegasnya.

Guna meningkatkan jangkauan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Kementerian Kominfo melakukan integrasi aplikasi dengan perusahaan teknologi karya anak bangsa Gojek. "Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Kementerian Kominfo mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Gojek," tutur Dirjen PPI.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi menyatakan, aplikasi PeduliLindungi sudah di-download lebih dari 4 juta kali.

"Sebelumnya memang lebih berfungsi sebagai tracking, tracing, dan fencing. Namun, harapan ke depan segera masuk ke tahap berikutnya sebagai fungsi screening sehingga bisa dimanfaatkan oleh ratusan juta rakyat Indonesia sebagai infrastruktur yang normal baru mengatasi masalah pandemi Covid-19," paparnya.

Menurut Wamen BUMN, aplikasi PeduliLindungi merupakan salah satu infrastruktur dasar normal yang baru.

"Fungsi screening diperlukan untuk kesehatan bukan security dan akan menjadi salah satu infrastruktur dasar dari normal baru sesudah Covid-19. Oleh karena itu, kita harus bikin seefisien mungkin, sebaik mungkin, secepat mungkin, semudah mungkin agar setiap manusia tidak usah takut beraktivitas," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: