Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Juni Mulai Merangkak Naik, Begini Penjelasan BI

Inflasi Juni Mulai Merangkak Naik, Begini Penjelasan BI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inflasi IHK Juni 2020 tercatat 0,18% (mtm), relatif lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,07% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK Juni 2020 tercatat tetap rendah yakni sebesar 1,96% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,19% (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan bahwa perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok inti dan kelompok administered prices, sedangkan inflasi kelompok volatile food mengalami kenaikan.

Baca Juga: Daging Ayam Penyumbang Terbesar Inflasi Juni 2020

"Kelompok volatile food mencatat inflasi 0,77% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,50% (mtm)," ujar Onny di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Onny melanjutkan, perkembangan ini terutama bersumber dari meningkatnya inflasi komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan kelapa. Sementara itu, beberapa komoditas seperti aneka cabai, bawang putih, dan minyak goreng tercatat deflasi didukung oleh pasokan yang memadai dan ditopang hasil panen dan kelancaran distribusi di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, serta harga komoditas global yang masih rendah.

"Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food pada bulan Juni 2020 tercatat 2,32% (yoy), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,52% (yoy)," terang Onny.

Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi inti yang melambat dari 0,06% (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,02% (mtm). Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas bawang bombay, gula pasir, dan emas perhiasan di tengah inflasi nasi dengan lauk yang meningkat. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,26% (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Mei 2020 sebesar 2,65% (yoy).

"Inflasi inti yang kembali melambat tidak terlepas dari perlambatan permintaan domestik akibat pandemi Covid-19, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, harga komoditas global yang rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga," jelas Onny.

Sementara itu, kelompok administered prices kembali mencatat inflasi 0,22% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,67% (mtm). Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices terpantau meningkat dari 0,28% (yoy) pada bulan Mei 2020 menjadi 0,52% (yoy) pada periode Juni 2020.

"Inflasi kelompok administered prices terutama bersumber dari meningkatnya tarif aneka angkutan pascarelaksasi aturan pembatasan operasional angkutan umum pada awal bulan Juni 2020," kata Onny.

Ke depan, BI terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: