Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKPM Tawarkan 7 Proyek Infrastruktur AP II ke Investor

BKPM Tawarkan 7 Proyek Infrastruktur AP II ke Investor Kredit Foto: Angkasa Pura II
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) menawarkan tujuh proyek pengembangan bandara senilai Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar melalui kegiatan market sounding.

Plt Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan publik serta mencari mitra strategis dalam pengembangan bisnis proyek infrastruktur yang ditawarkan tersebut.

"Kami mendukung kegiatan ini karena pembangunan infrastruktur dan kemajuan ekonomi memiliki keterkaitan yang erat," kata Nurul di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Baca Juga: Ingat! Bersih-bersih Erick di BUMN Belum Kelar

Ketujuh proyek yang ditawarkan dengan kerja sama sampai 25 tahun. Pertama, hotel berbintang empat di Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kerja sama pengelolaan hotel ini sampai dengan 20 tahun.

Kedua, proyek pengembangan Aeroland City di Tangerang. Kerja sama pengembangan lahan untuk business park, service apartment, residential, sekolah, dan pergudangan. Ketiga, pengelolaan area ritel bandara yang dikelola AP II. Kerja sama pengelolaan area ritel di 17 bandara AP II.

Keempat, kerja sama pengelolaan periklanan pada 17 bandara AP II, termasuk Bandara Soekarno-Hatta. Kelima, kerja sama pembangunan dengan konsep transit oriented development (TOD), pusat konvensi, dan layanan apartemen.

Keenam, kerja sama pembangunan perumahan lokal dan gedung komersial (theme park, logistic park, dan factory outlet) di Bandara Internasional Kualanamu. Ketujuh, kerja sama pembangunan mal, apartemen, pusat kebugaran, dan hiburan dalam satu kawasan di Bandara Internasional Supadio.

"Kita berharap dari ketujuh proyek yang ditawarkan tersebut, ketika ada investornya, maka kita akan lihat multiplier effects yang diciptakan. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkas Nurul.

Kegiatan market sounding diikuti oleh lebih dari 250 partisipan dari Indonesia dan luar negeri, yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN di bidang konstruksi, pengembang, pengelola bandara, ritel, periklanan, logistik, aviasi, pengelola kawasan, lembaga keuangan, konsultan, dan asosiasi usaha.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: