Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Percepat Bank Digital, Ini Taktik Akulaku Garap Peluang

Pandemi Percepat Bank Digital, Ini Taktik Akulaku Garap Peluang Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Bogor -

Wabah corona membatasi gerakan masyarakat di ruang publik; mendorong percepatan layanan perbankan digital di Asia Tenggara di mana sejumlah bank melaporkan lonjakan penggunaan layanan digital.

Sebagai pasar dengan nilai ekonomi internet terbesar menurut riset Google-Temasek, Indonesia menjadi salah satu target utama perbankan digital. Di pasar finansial teknologi, ada ribuan aplikasi yang menawarkan layanan khusus--salah satunya Akulaku.

"Potensi perbankan digital di Asia Tenggara sangat besar. Hanya di perbankan pribadi saja kami melihat 400 juta pekerja--hanya 5%-10% yang menggunakan layanan perbankan digital, jadi kami punya 300 juta pelanggan potensial," ujar CEO Akulaku, William Li, seperti yang Warta Ekonomi kutip dari KrAsia, Kamis (2/7/2020).

Baca Juga: Begini Cara Cari Filter Instagram, Tambah Koleksi Template Story!

Baca Juga: Soal Tekanan AS ke Huawei, China: Setop Salah Gunakan Kekuasaan!

Akulaku memiliki ambisi untuk menciptakan terobosan dalam perbankan digital dan penerbitan kartu--di samping dua produk Akulaku lainnya.

Ia menambahkan, "ini membuat kami menyadari pentingnya lisensi bank di sektor keuangan. Kita bisa menjadi platform layanan keuangan komprehensif yang hemat biaya dan komprehensif bagi konsumen."

Bahkan, Akulaku juga menanamkan modal di bidang teknologi guna mendorong ambisinya di bidang perbankan digital. Pada 2019, Akuisisi membeli BYB (yang akan berganti nama menjadi Bank Neo Commerce). Dalam setahun, jumlah akun pengguna kredit BYB telah bertumbuh dari 30 ribu menjadi 300 ribu.

"Kami berniat mengubah BYB menjadi bank digital. Versi pertama dari aplikasi ini akan meluncur pada kuartal IV tahun ini, dengan fungsi pembukaan akun, setoran daring, dan manajemen kas," jelas William.

Jika Akulaku bisa menggarap 5%-10% dari pasar itu, maka mereka berpotensi mencatatkan pencapaian yang tergolong besar. Perusahaan menargetkan untuk melayani 50 juta pelanggan pada 2025 dan memperluas bisnis ke 10 negara/wilayah.

Berbisnis sejak 4 tahun lalu, Akulaku mengklaim memiliki lebih dari 100 ribu pengguna aktif bulanan dan 6 juta pengguna. Nilai transaksi tahunan di platform itu sudah melampaui 1,5 miliar dolar AS. Saat ini, perusahaan itu telah membuka operasional bisnis di luar pasar Indonesia, yakni Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: