Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AP II Jamin Keamanan Pengguna Jasa di Bandara Soetta

AP II Jamin Keamanan Pengguna Jasa di Bandara Soetta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II ini tengah berupaya keras di era new normal untuk melakukan perlindungan di setiap lini demi kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi pengguna jasa di bandara. Sebab, itu berkaitan dengan reputasi sebuah bandara.

Presiden Direktur PT AP II, Muhammad Awaluddin, menjelaskan, menjaga safety level, security level, dan menjaga healthy level dari pengelolaan operasi bandara tentu akan menaikkan reputasi bandara.

Baca Juga: Presdir AP II: Pergerakan Penumpang di Soetta Capai 30.000

"Bandara Internasional Soekarno-Hatta mati-matian mengawal itu," ujar Awaluddin, Kamis (2/7/2020).

Awaluddin mengatakan, satu hal yang paling harus dilakukan adalah melakukan kontrol penuh dengan menjaga staf bandaranya; para pekerja dipastikan harus terproteksi dengan baik. Jadi, tidak hanya menjaga sistem di bandara, tetapi juga menjaga para staf dan pekerja lainnya di bandara terlebih dahulu, juga tetap melakukan protokol kesehatan Covid-19.

"Aspek physical distancing wajib dilakukan dan tidak bisa dihindari. Jadi, bagaimana isu tentang airport capacity ini menjadi turun akibat physical distancing," ujar Awaluddin.

Selain itu, berkaitan dengan fasilitas kesehatan, hal ini sangat tergantung dengan sanitasi yang dilakukan seperti proses tambahan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan seperti adanya penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan kesehatan. Tidak hanya itu, dengan adanya proses pemeriksaan kesehatan, penumpang juga akan terkawal dengan baik dan terjamin sebab yang berpergian bisa dilakukan secara tracing dan tracking.

"Jadi, proses health screening ini belum ada di bandara sebelumnya, dulu hanya dilakukan kalau ada wabah dan itu tidak selama seperti saat ini," ujar Awaluddin.

Jaminan yang berikutnya adalah touchless processing. Hal ini menjadi sesuatu yang baru untuk operator bandara. Inovasi teknologi sangat berperan untuk sistem touchless processing yang sangat dibutuhkan karena saat ini diperlukan sikap hati-hati dalam menyentuh suatu objek secara fisik.

"Kita tidak lagi menyediakan layanan seperti public information desk karena diganti secara digital dengan virtual customer assistant," ujar Awaluddin.

Yang terakhir adalah tentang people protection. Bagaimana staf bandara harus terlindungi dari menularnya atau terserang wabah Covid-19. Awaluddin mengatakan bahwa staf bandara tidak boleh menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa menularkan virus pada pengguna jasa di bandara.

"Itulah kenapa staf kita, dilakukan secara rutin rapid test," pungkas Awaluddin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: