Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Gelar Latihan Militer di LCS, AS Komen: Merugikan Tetangga

China Gelar Latihan Militer di LCS, AS Komen: Merugikan Tetangga Kredit Foto: Wikipedia
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam latihan militer yang digelar China di Laut Cina Selatan, tepatnya di sekitar Kepulauan Paracel. Beijing telah menjadwalkan latihan selama lima hari di wilayah tersebut dimulai pada Rabu (1/7/2020) dan berakhir pada Minggu (5/7/2020).

"Latihan militer adalah yang terbaru dalam serangkaian tindakan China untuk menegaskan klaim maritim yang melanggar hukum serta merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," kata Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (2/7/2020) dikutip laman South China Morning Post.

Baca Juga: Soal Hong Kong, China: Berani, Inggris Akan Terima Konsekuensinya

AS menilai, latihan tersebut menunjukkan bahwa China tak menepati janjinya untuk tidak melakukan militerisasi di Laut China Selatan. Washington akan terus memantau situasi dan menyerukan China mengurangi aksi militerisasi dan paksaan terhadap tetangganya di wilayah perairan tersebut.

Vietnam dan Filipina turut mengkritik latihan militer China di Kepulauan Paracel. Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan latihan tersebut sangat provokatif. Kementerian Luar Negeri Vietnam memandangnya sebagai pelanggaran kedaulatan yang dapat membahayakan hubungan China dengan negara-negara ASEAN. Vietnam telah mengirim nota diplomatik untuk memprotes latihan itu.

Sama seperti AS, Vietnam dan Filipina cukup vokal menentang klaim dan kehadiran militer China di Laut China Selatan. Vietnam sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Beijing. Dalam pertemuan puncak ASEAN bulan lalu, Vietnam agar perundingan tentang kode perilaku di Laut China Selatan dilanjutkan kembali.

Pada April lalu, Vietnam mengatakan bahwa salah satu kapal penangkap ikannya ditenggelamkan kapal pengawas maritim China. Pada bulan yang sama, Vietnam memprotes China mengirim dua catatan diplomatik ke PBB yang mengklaim Laut China Selatan. Namun China mengatakan klaim maritim Vietnam ilegal.

Vietnam dan China memiliki klaim yang tumpang tindih atas Kepulauan Paracels. China menyebut mereka Kepulauan Xisha, sedangkan Vietnam menamainya Kepulauan Hoang Sa.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: