Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dilempari Roket, Israel Balas dengan Bombardir Situs Hamas

Dilempari Roket, Israel Balas dengan Bombardir Situs Hamas Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Gaza -

Pesawat jet tempur Israel membombardir situs militer Hamas di Jalur Gaza, Palestina, pada Minggu malam. Serbuan ini diklaim sebagai pembalasan atas serangan tiga roket ke wilayah rezim Zionis.

Militer Israel mengatakan bahwa pesawat jet tempurnya menyerang infrastruktur bawah tanah milik organisasi Hamas dalam menanggapi tembakan beberapa roket.

Baca Juga: Gawat, Palestina dan Israel Darurat Pandemi Corona

"Sebelumnya malam ini, tiga roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel," kata militer Israel dalam pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin (6/7/2020).

"Sebagai tanggapan ... helikopter serang dan jet tempur menargetkan target teror Hamas," lanjut pernyataan tersebut.

Belum ada laporan langsung tentang korban jiwa dan luka dari kedua belah pihak. Pernyataan militer Zionis sebelumnya tidak memberikan indikasi di mana dua roket pertama jatuh, tetapi media Israel mengatakan keduanya menghantam area terbuka.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome mencegat roket ketiga.

Tidak ada klaim pertanggungjawaban dari Hamas atau pun kelompok militan lain di Gaza atas serangan tiga roket tersebut.

Hamas pada akhir Juni lalu memperingatkan Israel bahwa rencana pencaplokan sebagian Tepi Barat yang diduduki sama dengan "deklarasi perang".

Keesokan harinya setelah peringatan itu dikeluarkan, dua roket ditembakkan dari Gaza ke negara mayoritas Yahudi itu. Tembakan dua roket itu memicu memicu serangan udara Israel terhadap instalasi Hamas di kantong wilayah Palestina.

Pada 1 Juli, Hamas melepaskan satu tembakan roket ke laut sebagai peringatan kepada Israel untuk tidak melanjutkan rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.

Rencana Israel untuk menganeksasi sebagain wilayah di Tepi Barat dan Lembah Yordan merupakan bagian dari proposal perdamaian rancangan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Januari lalu.

Proposal tersebut menginginkan penciptaan negara Palestina dengan wilayah yang tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Tetapi proposal itu jauh dari aspirasi rakyat Palestina, termasuk keinginan memiliki sebuah negara dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya.

Hamas dan Israel telah berperang tiga kali, di mana konflik terbaru pecah pada tahun 2014 yang menewaskan 2.251 warga Palestina dan 74 orang di pihak Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: