Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Gak Kapok-kapok Sama Kampanye Terbuka yang Sepi Orang

Trump Gak Kapok-kapok Sama Kampanye Terbuka yang Sepi Orang Kredit Foto: Reuters/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Washington -

Meski kasus penularan Covid-19 di Amerika Serikat terus melesat tinggi, Presiden Donald Trump nampaknya tidak berniat mengurungkan rencananya melakukan kampanye terbuka lagi. Padahal, kampanye terbuka perdananya di Tulsa, Oklahoma, 19 Juni lalu, berlangsung sepi.

Rencananya, Trump bakal mengadakan kampanye terbuka di negara bagian New Hampshire. Kepastian tersebut disampaikan tim kampanye Trump, yang menyebut rencana pelaksanaan kampanye terbuka Trump di Kota Portsmouth dipastikan dilaksanakan pada 11 Juli.

Baca Juga: Hah? Kanye West Cuma Mau Cari Sensasi di Pilpres AS?

Panitia memastikan acara kampanye capres petahana akan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan, di antaranya mengenakan masker dan mengecek suhu tubuh.

"Akan tersedia cukup banyak memperoleh hand sanitizer dan semua peserta akan diberikan masker yang sangat dianjurkan untuk dipakai," kata tim kampanye Trump seperti dikutip Reuters, Selasa (7/7/2020).

Belum ada pernyataan resmi dari tim kampanye apakah Trump akan hadir di kampanye kali ini dengan mengenakan masker. Pada kampanye di Tulsa pada Juni lalu, Trump tampil di depan pendukungnya tanpa masker. Sejak Covid-19 dinyatakan pandemi oleh WHO pada Januari lalu, Trump sempat mengatakan dirinya tak butuh masker sebagai pelindung dari penyebaran virus melalui droplet.

Namun, pekan kemarin presiden dari Partai Republik itu mengatakan dirinya akan mengenakan masker setelah melihat angka penularan Covid-19 di AS terus bertambah setiap harinya hampir menyentuh 3 juta kasus.

Di sisi lain calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah mengumumkan bahwa dia tidak melanjutkan kampanye secara terbuka. Langkah tersebut dia ambil sebagai bentuk mencegah penularan Covid-19 di kerumunan orang banyak. Biden memilih menyiarkan pidato kampanye secara daring.

Biden sementara diunggulkan dua digit atas Trump dalam sejumlah jajak pendapat jelang pilpres AS pada November mendatang. Jajak pendapat juga mengungkap Trump mendapat penilaian kurang bagus dalam upaya menangani krisi Covid-19 serta protes anti-rasisme menyusul kematian pria kulit hitam, George Floyd, pada Juni lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: