Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dana Rp11 Triliun Masuk Bank BUMN, Investor Langsung Gerak Cepat

Dana Rp11 Triliun Masuk Bank BUMN, Investor Langsung Gerak Cepat Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1.79% atau 89.09 poin ke level 5.076,17 dengan saham-saham perbankan disektor keuangan melonjak 3.58% memimpin penguatan.

Head of Reserach Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan bahwa penyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan bahwa Rp11 Triliun dana pemerintah untuk bank-bank BUMN telah di berikan kepada perusahaan mikro dan menengah menjadi pendorong.

“Serta adanya skema Burden Sharing dari pemerintah menjadi langkah pemerintah guna mendorong pertumbuhan kinerja perbankan,” kata Lanhar dai Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Ngeri...! Apresiasi IHSG pada Rabu Sore Gak Main-Main, Nyaris 2%

Sehingga, investor asing melakukan pembelian cukup besar pada saham BBRI dengan net buy Rp249.89 miliar dan BBCA sebesar Rp161.04 miliar.

Adapun, total aksi beli bersih investor asing seluruh papan perdagangan sebesar Rp78.31 miliar mengiringi penguatan rupiaah sebesar 0.215 kelevel Rp14.410 per USD.

Menurutnya, IHSG break out level psikologis secara teknikal yang berada di level 5000. Indikasi tersebut akan menjadi konfirmasi penguatan lanjutan apabila kuat dan terus bertahan diatas level psikologis. Secara trend pergerakan sangat positif berhasil rebound dan tepat mensejajari garis uptrend jangka menengah.

Pergerakan IHSG masih sangat berpeluang melanjutkan penguatan hingga pengujian resistance terdekat yang berada di level 5140 hingga 5300. Meskipun demikian indikator stochastic yang terkonsolidasi pada area jenuh beli dan momentum RSI yang mulai terlihat cukup tinggi memberikan penguatan yang tidak lagi begitu agresif.

“Sehingga kami perkirakan IHSG akan bergerak menguat dengan support 5.000-5.140. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ANTM, AKRA, BBNI, BBRI, BMRI, CTRA, HRUM, MAPI, PTBA, TLKM, dan WIKA,” ucapnya.

Baca Juga: Investor Asing Malah Angkat Kaki Pasca Telkom Baikan Sama Netflix

Adapun, bursa Asia ditutup bervariasi dengan pelemahan pada indeks saham Jepang dengan Indeks Nikkei (-0.78%) dan TOPIX (-0.92%) dan penguatan pada indeks saham tiongkok dengan Indeks HangSeng (+0.59%) dan CSI300 (+1.61%) naik cukup optimis. Kekhawatiran investor terhadap statement WHO mengenai glombang kedua penyebaran coronavirus serta keluarnya AS dari organisasi tersebut membebani sebagian besar investor ditengah optimisme pada aset berisiko sedang tumbuh di Tiongkok.

Sementara, bursa Eropa dibuka bervariasi. Indeks Eurostoxx (-0.09%) dan CAC40 (-0.22%) memerah sedangkan FTSE (+0.12%) dan DAX (+0.20%) menghijau. Ekuitas global seakan kehilangan momentum setelah kerusahaan ekonomi kembali disebabkan oleh pandemi dan ekuitas berjangka di AS bergerak berfluktuasi cenderunng melemah. Harga emas yang diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak tahun 2011 memberikan signal aksi risk off yang kembali akan menerpa ekuitas global. Sebuah laporan stok persediaan minyak di AS meningkat membuat harga minyak WTI turun 0.4% kelevel $40,45 perbarrel. Selanjutnya investor akan terfokus pada data inflasi di China dan tingkat pengangguran di AS sebagai indikator pemulihan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: