Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertahan di Tengah Pandemi: Stay Positive!

Bertahan di Tengah Pandemi: Stay Positive! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak pandemi Covid-19 merebak awal tahun lalu, dampak ke berbagai aspek kehidupan mulai dirasakan. Mulai dari ekonomi, kehidupan sosial, bahkan kehidupan pribadi juga terdampak.

Dari sisi ekonomi, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyebut, Indonesia mencatatkan inflasi yang sangat rendah pada bulan Mei, hanya 0,07 persen. Itu merupakan salah satu indikasi bahwa daya beli masyarakat sedang sangat jatuh. Rendahnya daya beli masyarakat saat Lebaran bisa menjadi indikasi bahwa ekonomi pada periode April-Juni tidak tumbuh dan justru melemah, atau minus.

Baca Juga: Pak Presiden, Indef Punya Usul untuk Industri Keuangan Tanah Air, Ini Isinya...

Resesi akan terjadi jika Indonesia mencatatkan pertumbuhan minus dalam dua triwulan berturut-turut. Dampak dari resesi yang berpotensi paling dirasakan masyarakat adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan baru. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memprediksi bahwa pertumbuhan PDB di kuartal III akan tumbuh di kisaran 1,4% atau melemah sampai minus 1,6%.

Sementara, dari data Kementerian Tenaga Kerja per 20 April 2020, sebanyak 2,8 juta warga menjadi korban PHK sejak merebaknya pandemi Covid-19. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang UMKM, Suryani Motik, menyebutkan bahwa warga yang menjadi korban PHK akibat pandemi bisa mencapai 15 juta jiwa.

Kemudian dampak dalam kehidupan sosial terlihat dari sedikitnya interaksi sosial di maysarakat. Semua itu ujung-ujungnya berdampak ke pribadi setiap individu, mulai dari kekhawatiran masalah keuangan, kesehatan, hingga menimbulkan kebosanan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian terungkap dalam Webinar bertema "My Turning Point, My New Normal" yang digelar Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Kamis 9 Juli 2020. Melalui webinar tersebut, perusahaan asuransi jiwa asal Jepang ini mengajak masyarakat untuk siap dengan situasi yang terjadi saat ini dan lebih berpikir positif menerima dan beradaptasi dengan perubahan yang ada.

"Di era new normal ini untuk kehidupan yang lebih baik ke depannya," ujar Head of Product Development and Marketing PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Alexander Mahendrawan.

Dijelaskan, Tokio Marine Life Insurance Indonesia merupakan brand yang selalu memberikan inspirasi, bersikap positif, dan senantiasa siap menjadi partner solusi finansial untuk berbagai kebutuhan pada setiap fase kehidupan manusia. Tokio Marine ingin memenuhi komitmennya untuk terus bertumbuh sekaligus mendampingi masyarakat Indonesia khususnya di masa-masa yang penuh tantangan saat ini.

"Webinar ini juga diadakan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dari Tokio Marie Life Insurance Indonesia yang dikhususkan bagi masyarakat Indonesia yang terkena dampak Covid-19, seperti pengurangan penghasilan bahkan hingga kehilangan pekerjaannya," imbuh Alexander.

Dari sisi psikologis, Tara de Thouars seorang psikolog klinis memaparkan cara positif untuk dapat mengatasi situasi new normal khususnya dalam menghadapi ketidakpastian hidup seperti keluar dari zona nyaman, peka dengan peluang yang ada, serta untuk selalu berpikir positif dengan menjalani masa pandemi sebagai "My Turning Point, My New Normal".

Head of Marketing Communications and Corporate Branding PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Ferawati Gondokusumo menambahkan, webinar juga diselenggarakan untuk meningkatkan literasi keuangan mengenai kesiapan masyarakat umum agar tetap positif dan sukses dalam mengelola keuangan di era new normal. Selain memberikan semangat untuk tetap berpikir positif, Tokio Marine juga memaparkan mengenai peluang untuk mendapatkan penghasilan atau pekerjaan baru dan sebagai duta dalam memberikan literasi keuangan kepada khalayak umum yang lebih luas lagi.

Dalam hal ini, Agus Helly, CFP, QWP, Financial Advisor PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia mengajak para peserta seminar untuk dapat menentukan skala prioritas dan melakukan pemetaan situasi. Seperti kutipan yang sering digunakan khususnya pada masa sekarang ini, "We are in the same storm, but not in the same boat."

Setelah bisa memahami situasi, baru kemudian bisa menganalisis situasi keuangan, mulai dari pengeluaran, aset, utang, investasi, bahkan asuransi. Baru masyarakat diajak untuk mengenali peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru atau menambah penghasilan bagi yang mau mencoba keluar dari zona nyaman serta siap dengan peluang baru.

Alexander pun memaparkan sejumlah inisiatif yang dilakukan oleh Tokio Marine Life Insurance Indonesia dalam menanggapi masa pandemi Covid-19 yang meliputi relaksasi proses klaim; menggelar Webinar bagi nasabah untuk memberikan informasi tentang perkembangan pasar investasi; penghapusan Masa Tunggu karena Covid-19 untuk produk kesehatan; tambahan Uang Pertanggungan untuk manfaat meninggal dunia karena Covid-19 pada periode terbatas.

"Ada lagi relaksasi ketentuan pemeriksaan kesehatan, implementasi penjualan produk asuransi menggunakan media komunikasi jarak jauh, serta pendidikan dan pelatihan tenaga pemasar melalui media online," jelas Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: