Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hanya dalam Kondisi Ini Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

Hanya dalam Kondisi Ini Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara Kredit Foto: Reuters/Hannah A Bullock and Azaibi Tamin
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui Covid-19 kemungkin menyebar di udara dalam kondisi tertentu. Pengakuan ini muncul setelah lebih dari 200 ilmuwan mendesak badan itu untuk melakukan pembaruan dalam panduannya tentang bagaimana penyakit pernapasan menyebar termasuk transmisi aerosol.

Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan minggu ini dalam sebuah jurnal, dua ilmuwan dari Australia dan AS menulis bahwa penelitian telah menunjukkan tanpa keraguan bahwa virus dilepaskan selama pernafasan, berbicara dan batuk dalam mikrodroplet yang cukup kecil untuk tetap tinggi di udara.

Baca Juga: WHO Konfirmasi Temuan Ilmuwan Virus Corona Menyebar Lewat Udara

Para peneliti, bersama dengan lebih dari 200 lainnya, mengimbau otoritas nasional dan internasional, termasuk WHO, untuk mengadopsi langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat.

WHO telah lama menolak kemungkinan bahwa virus Corona menyebar di udara kecuali untuk prosedur medis berisiko tertentu, seperti ketika pasien pertama kali memakai mesin pernapasan.

Dalam perubahan pada pemikiran sebelumnya, WHO mencatat pada hari Kamis bahwa penelitian yang mengevaluasi wabah Covid-19 di restoran, praktik paduan suara dan kelas kebugaran menunjukkan bahwa virus mungkin telah menyebar di udara.

"Penularan melalui udara khususnya di lokasi dalam ruangan tertentu, seperti ruang yang penuh sesak dan tidak berventilasi selama periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi tidak dapat dikesampingkan,” kata WHO seperti dikutip dari AP, Jumat (10/7/2020).

Namun, para pejabat juga menunjukkan bahwa mode penularan lain - seperti permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat antara orang-orang di lingkungan dalam ruangan seperti itu - mungkin juga telah menjelaskan penyebaran penyakit tersebut.

WHO juga mengakui penularan Covid-19 melalui orang-orang yang tidak menunjukkan gejala, sebuah fenomena yang telah lama diremehkan oleh organisasi ini.

WHO telah berulang kali mengatakan bahwa penularan semacam itu “jarang” meskipun ada konsensus yang berkembang di antara para ilmuwan secara global bahwa penyebaran tanpa gejala kemungkinan menyumbang jumlah penularan yang signifikan.

Badan itu mengatakan bahwa sebagian besar penyebaran adalah melalui tetesan dari orang yang terinfeksi yang batuk atau bersin, tetapi menambahkan bahwa orang tanpa gejala juga mampu menularkan penyakit.

“Sejauh mana tingkat penularan tanpa gejala di masyarakat masih belum diketahui,” kata WHO.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: