Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Baik! Cangkok Paru-Paru Pertama Pasien Corona Korsel Sukses

Kabar Baik! Cangkok Paru-Paru Pertama Pasien Corona Korsel Sukses Kredit Foto: Antara/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool
Warta Ekonomi, Seoul -

Baru-baru ini sebuah rumah sakit di Korea Selatan, Rumah Sakit Hati Kudus Universitas Hallym berhasil melakukan prosesi transplantasi paru-paru pada wanita 50 tahun yang mengalami kerusakan fungsi paru-paru karena COVID-19. Operasi transplantasi ini menjadi operasi pertama di sana dan kesembilan di dunia.

Awalnya, rumah sakit mengatakan bahwa pasien tersebut memiliki rawatan serius akibat COVID-19 sejak 29 Februari lalu. Meski virus COVID-19 dengan cepat menghilang, namun kondisinya terus memburuk.

Baca Juga: Terkuak, Ternyata Korsel Gak Lockdown Kota saat Pandemi Corona

Dirinya pun sempat mendapat perawatan berupa pemberian chloroquine (pengobatan malaria), Kaletra (pengobatan AIDS) dan steroid. Namun perawatan tersebut tidak bekerja sama sekali.

Dilansir dari laman Koreabiomed, rumah sakit mendiagnosis pasien tersebut menderita fibrosis paru-paru, atau pengerasan paru-paru. Karena kondisinya itu, pasien telah menjalani perawatan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) sejak 1 Maret.

"Pasien juga memegang rekor dengan perawatan ECMO terpanjang di dunia. Setidaknya dirinya mendapatkan perawatan ECMO selama 112  hari sebelum transplantasi paru-paru," kata rumah sakit.

"Pasien sekarang telah pulih dan bisa bernapas tanpa bantuan alat medis dan sedang menjalani program rehabilitasi untuk memulihkan kekuatan fisik," lanjut keterangan rumah sakit itu.

Keberhasilan itu disebabkan oleh perawatan ECMO preemptive dan perawatan 24 jam oleh tim medis untuk mencegah berbagai komplikasi seperti infeksi, perdarahan, dan trombosis yang disebabkan oleh perawatan ECMO jangka panjang.

Pasien itu mengaku bersyukur masih bisa bernafas usai mendapatkan perawatan serius akibat COVID-19. Dirinya juga mengaku berterima kasih kepada pendonor dan tenaga medis yang telah merawatnya.

"Saya tidak tahu betapa bersyukurnya bernafas ketika saya sehat. Setelah transplantasi paru-paru, saya merasa bahwa operasi ini berhasil karena pernapasan saya membaik. Saya akan hidup dengan rasa terima kasih kepada orang yang menyumbangkan paru-paru serta dokter dan perawat yang telah merawat saya begitu lama," kata pasien itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: