Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus memuji sikap Pemerintah Indonesia dan otoritas setempat dalam merespons kedatangan 99 pengungsi Rohingya di perairan Aceh Utara pada 24 Juni lalu.
Ortagus juga mengakui adanya koordinasi erat antara Indonesia dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
"Kami menghargai tindakan kemanusiaan Indonesia, dalam merespon populasi rentan Rohingya. Indonesia telah berperan sebagai pemimpin di lingkup Asean, terkait isu yang mendesak ini. Ini menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan, dan seluruh komunitas internasional," ujar Ortagus.
Baca Juga: Sst... Terawan Itu Kesayangan Jokowi
Ia menyebut, AS mendorong pembagian tanggung jawab dan kerja sama regional dalam operasi pencarian dan penyelamatan, serta pendaratan yang aman dan manusiawi bagi mereka yang paling rentan yang tiba di pantai negara-negara Asean. Terutama, selama pandemi Covid-19.
"Pada saat yang bersamaan, kami sangat terusik mendengar laporan bahwa militer Birma telah melakukan tindakan ofensif di kota Rathedaung, negara bagian Rakhine, yang tampaknya telah mengakibatkan ribuan orang terlantar. Termasuk, etnis Rakhine dan Rohingya," papar Ortagus.
"Kami menyatakan keprihatinan mendalam terkait eskalasi kekerasan antara militer Birma dan tentara Arakan, serta dampaknya terhadap masyarakat setempat. Kami menegaskan seruan sebelumnya, tentang penghentian pertempuran, dialog damai, dan upaya baru untuk melindungi komunitas setempat, serta akses untuk organisasi kemanusiaan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
