Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS-Rusia Adu Balap Satelit Militer di Luar Angkasa, Siapa Menang?

AS-Rusia Adu Balap Satelit Militer di Luar Angkasa, Siapa Menang? Kredit Foto: NASA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satelit militer adalah satelit buatan manusia yang ditempatkan di orbit untuk penggunaan militer. Satelit sebagian besar digunakan untuk komunikasi, navigasi, dan pengumpulan intelijen.

Beberapa satelit juga dikembangkan untuk peringatan dini terhadap serangan rudal. Amerika Serikat (AS) menyumbang hampir setengah dari semua satelit militer di luar angkasa.

1. Amerika Serikat

https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2020/07/09/Amerika-Serikat-2.jpg

AS memiliki setidaknya 123 satelit militer. Proyek satelit militer formal pertama dibuat dan diluncurkan di AS pada 1950-an. Proyek pertama dikenal sebagai Sistem Senjata 117L. Satelit awal yang akan diluncurkan digunakan untuk mengamati Bumi dan mengambil gambar.

Pada 28 Februari 1959, satelit pertama, Discoverer-1 diluncurkan. Ada beberapa proyek di AS termasuk Corona, Canyon, Aquacade, Orion, Magnum, dan Trumpet. Satelit terbaru yang akan diluncurkan adalah Wideband Global SATCOM (WGS-9).

2. Rusia

https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2020/07/09/Rusia-2.jpg

Rusia memiliki 74 satelit militer. Ketika masih bernama Uni Soviet, negara ini memulai program stasiun luar angkasa militer pada 1960-an.

Program ini dikenal sebagai Almaz dengan mendirikan sejumlah stasiun luar angkasa. Program ini aktif sejak 1973 hingga 1976 dengan tiga stasiun didirikan bernama Salyut 2, 3, dan Salyut 5.

Program ini kemudian dihentikan karena terlalu mahal. Pada 16 Maret 1962, Rusia meluncurkan satelit pertamanya yang bernama Kosmos 1.

Selang beberapa bulan kemudian pada 2 Desember 2017, Rusia meluncurkan satelit terbarunya untuk digunakan mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal yang menyerang negara.

3. China

https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2020/07/09/China.jpg

China memiliki 68 satelit yang digunakan untuk kebutuhan militer. Program luar angkasa negeri tirai bambu dimulai sejak tahun 1950-an. Satelit yang dioperasikan militer bernama Yaogan.

Yaogan 30D, 30E, dan 30F diluncurkan pada 24 November 2017. Ketiganya dikatakan eksperimental dan digunakan untuk kebutuhan intelijen. Tentara Pembebasan Rakyat memiliki dan menjalankan satelit ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: